Monitorday.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan sentralisasi penanganan pendidikan di Indonesia untuk mengatasi ketimpangan akses dan kualitas yang selama ini terjadi.
Usulan ini disampaikan dalam acara Peluncuran Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045 di Jakarta (10/10).
Suharso menjelaskan bahwa pembagian kewenangan antara pusat dan daerah dalam menangani pendidikan belum efektif. Tidak semua daerah mampu memberikan solusi yang optimal terhadap permasalahan yang ada.
“Jika kita terus membiarkan pembagian ini, target yang kita inginkan tidak akan tercapai,” ujarnya.
Ia menyarankan agar pendidikan dan kesehatan sementara waktu ditarik ke pusat untuk memastikan pemerataan standar yang sama di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
“Dengan memusatkan penanganan pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan secara merata,” tambahnya.
Suharso juga menyoroti perlunya standardisasi profesi guru. Ia mencatat bahwa di beberapa daerah, guru masih dipandang sebagai pekerjaan sampingan, sementara di tempat lain, mereka menghadapi beban kerja yang berlebihan.
“Guru perlu mendapatkan pembaruan pengetahuan dan metodologi pengajaran yang sesuai,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa setelah aspek kualitas dan kuantitas pendidikan dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat, barulah kewenangan dalam penyelesaian masalah dapat diserahkan kepada daerah, termasuk dalam hal penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.
Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai pendidikan yang lebih berkualitas dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.