Monitorday.com – Dunia perfilman bukan hanya tentang cerita dan visual yang memukau, tetapi juga tentang angka besar yang dihasilkan dari kesuksesan box office.
Beberapa film mencatatkan keuntungan fantastis, bahkan dengan anggaran produksi yang sangat kecil.
Dua film yang kerap disebut sebagai penghasil keuntungan besar adalah The Blair Witch Project (1999) dan Paranormal Activity (2007).
Kedua film ini membuktikan bahwa biaya produksi yang rendah tidak menjadi penghalang untuk meraih sukses besar.
- The Blair Witch Project: Dengan biaya syuting hanya sekitar USD35 ribu (Rp477 juta), film ini akhirnya menghabiskan total anggaran sekitar USD200 ribu (Rp2,7 miliar) setelah tambahan biaya pengeditan dan konversi format.
- Berkat strategi pemasaran yang cerdas, film ini berhasil meraup pendapatan hingga USD249 juta (Rp3,3 triliun) di seluruh dunia.
- Paranormal Activity: Film ini memulai produksinya dengan anggaran lebih kecil, yakni USD15 ribu (Rp204 juta). Setelah tambahan syuting atas permintaan Steven Spielberg, total biaya produksinya menjadi USD215 ribu (Rp2,9 miliar).
- DreamWorks membeli film ini seharga USD350 ribu (Rp4,7 miliar), dan hasil akhirnya, Paranormal Activity menghasilkan lebih dari USD193 juta (Rp2,6 triliun) dari pemutarannya.
Namun, dalam hal keuntungan global, kedua film tersebut masih jauh di bawah Star Wars. Film pertama Star Wars yang dirilis pada tahun 1977 tetap menjadi yang paling menguntungkan sepanjang masa.
Hingga kini, total pendapatan globalnya mencapai lebih dari USD10,2 miliar (Rp150 triliun).
Jumlah tersebut belum termasuk pendapatan dari merchandise yang luar biasa besar, yang mencapai USD42 miliar (Rp573 triliun). Dengan angka fantastis ini, tidak mengherankan jika Star Wars terus bertahan di puncak sebagai film dengan keuntungan terbesar.
Sementara itu, meskipun Avatar sempat menjadi film terlaris pada masanya dengan pendapatan total USD3,36 miliar (Rp45 triliun), franchise Star Wars tetap tak tergeser dari tahtanya sebagai film paling cuan di dunia.
Kesuksesan film-film ini menunjukkan bahwa anggaran bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan sebuah film.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan cerita yang kuat, bahkan film dengan anggaran rendah pun dapat meraih keuntungan yang mencengangkan.