Monitorday.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk suku cadang (sparepart) melalui pembinaan usaha kecil dan menengah (UKM).
Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dalam membina CV Kawani Tekno Nusantara (Kawani).
“Kolaborasi ini, di mana SIG menjadi offtaker yang memberi kesempatan kepada CV Kawani untuk memproduksi sparepart bagi pabrik SIG, dengan bantuan YDBA yang berpengalaman dalam mendampingi UKM, merupakan bentuk kemitraan yang baik,” kata Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, di Jakarta, Senin (27/5).
Loto menyatakan bahwa Kementerian BUMN mengapresiasi kolaborasi antara SIG dan YDBA yang telah memberikan pembinaan kepada UKM tersebut untuk memproduksi suku cadang pabrik SIG guna meningkatkan TKDN.
“Ini bisa menjadi inspirasi bagi BUMN dan perusahaan lainnya untuk mempercepat peningkatan TKDN dari produk yang selama ini masih impor,” ujarnya.
Program pembinaan UKM untuk peningkatan TKDN suku cadang pabrik SIG merupakan realisasi dari perjanjian kerja sama antara SIG dan YDBA pada 2022.
Kerja sama ini meliputi edukasi spesifikasi produk, pendampingan pembuatan prototipe, hingga uji coba dan tes performa di pabrik SIG untuk UKM binaan YDBA.
Hingga kini, delapan UKM telah berhasil memproduksi 10 jenis suku cadang yang siap digunakan di pabrik-pabrik SIG, termasuk CV Kawani yang memproduksi shaft impeller filling spout, wedge cooler, dan roller pan conveyor.
CV Kawani bahkan telah menerima pesanan produk wedge cooler sebanyak 1.000 unit untuk pabrik PT Semen Gresik di Rembang.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menyatakan bahwa kolaborasi peningkatan TKDN suku cadang berbasis pembinaan UKM diharapkan dapat menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing perusahaan dengan mensubstitusi produk impor.
“SIG ingin menciptakan ekosistem bisnis yang membantu perusahaan memenuhi kebutuhan sparepart pabrik dari industri dalam negeri,” kata Reni.
Selain itu, SIG memberikan nilai tambah kepada UKM dengan meningkatkan kapabilitas mereka dalam produksi suku cadang yang andal dan sesuai standar industri, sehingga tidak hanya dapat digunakan di pabrik SIG tetapi juga oleh perusahaan lain.
Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, mengatakan bahwa kolaborasi SIG dan Astra dalam peningkatan TKDN yang melibatkan UKM sejalan dengan semangat untuk terus menumbuhkan UKM di Tanah Air.
Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan dan diperluas dengan melibatkan lebih banyak perusahaan BUMN dan UKM binaan. “Kolaborasi ini penting untuk mengangkat UKM menjadi lebih baik,” ujar Samulo.