Keuangan
Dukungan Bank Mandiri pada Ekosistem Pertanian
Dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas, ekosistem pertanian yang kuat menjadi fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga ketahanan pangan, dan mendukung pembangunan pedesaan.
Published
3 months agoon
Poin penting :
Pentingnya Ekosistem Pertanian: Pembangunan ekosistem pertanian yang berkelanjutan sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Peran Sektor Perbankan: Dukungan sektor perbankan, melalui penyediaan akses pembiayaan yang inklusif, sangat krusial dalam memperkuat ekosistem pertanian dan meningkatkan produktivitas petani.
Inisiatif Bank Mandiri: Bank Mandiri, melalui kemitraan dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), menyediakan fasilitas Kredit Usaha Mikro (KUM) dan solusi digital untuk mendukung petani tebu, memperkuat rantai pasokan, dan mendorong inklusi keuangan.
PEMBANGUNAN ekosistem pertanian yang berkelanjutan merupakan salah satu elemen kunci dalam menjaga stabilitas pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas, ekosistem pertanian yang kuat menjadi fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga ketahanan pangan, dan mendukung pembangunan pedesaan. Oleh karena itu, upaya untuk membangun ekosistem pertanian yang holistik, di mana semua elemen mulai dari produksi, distribusi, hingga pembiayaan saling terintegrasi, menjadi sangat penting. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyadari pentingnya hal ini, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan ekosistem pertanian nasional dengan menjalin kemitraan strategis bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan.
Dukungan sektor perbankan sangat krusial dalam membangun ekosistem pertanian yang kokoh. Perbankan memiliki peran sentral dalam menyediakan akses pembiayaan yang inklusif, terutama bagi petani kecil yang seringkali kesulitan mendapatkan modal untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Melalui produk-produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan petani, sektor perbankan dapat membantu mengurangi risiko finansial yang dihadapi oleh petani, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan rantai pasokan yang lebih efisien. Bank Mandiri, dengan berbagai inisiatifnya, berusaha mengisi peran tersebut dengan menghadirkan fasilitas Kredit Usaha Mikro (KUM) yang dirancang khusus untuk petani tebu. Fasilitas ini menawarkan skema pembayaran yang fleksibel dengan mekanisme bayar panen, yang memungkinkan para petani untuk mengatur arus kas mereka sesuai dengan musim panen.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan ekosistem pertanian nasional yang berkelanjutan melalui kemitraan strategis dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan. Penandatanganan perjanjian kerjasama yang berlangsung di Surabaya pada 9 Agustus lalu menandai langkah penting dalam kolaborasi antara kedua perusahaan. Fokus utama dari kerjasama ini adalah penyediaan solusi finansial terintegrasi untuk mendukung ekosistem SGN, khususnya bagi para petani tebu yang menjadi mitra utama.
Bank Mandiri, dalam upaya mendukung sektor pertanian, telah menghadirkan fasilitas Kredit Usaha Mikro (KUM) yang dirancang khusus untuk petani tebu. Fasilitas ini menawarkan skema pembayaran yang fleksibel dengan mekanisme bayar panen, yang memungkinkan para petani untuk mengatur arus kas mereka sesuai dengan musim panen. Ini merupakan solusi yang sangat relevan mengingat tantangan pengelolaan keuangan dalam usaha pertanian, terutama ketika menghadapi siklus panen yang tidak selalu konsisten. Skema ini diharapkan mampu mengurangi beban finansial yang seringkali dialami oleh petani tebu dan mendorong peningkatan produktivitas mereka.
Hingga Juli 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Mikro (KUM) kepada lebih dari 294 ribu UMKM di seluruh Indonesia, dengan total nilai mencapai Rp 32,7 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang positif, di mana portofolio Kredit Usaha Mikro Bank Mandiri meningkat sebesar 10,74% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini menunjukkan peran penting Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi mikro dan kecil, termasuk sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Executive Vice President Corporate Banking VI Bank Mandiri, Budi Purwanto, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi besar Bank Mandiri dalam memperluas ekosistem pertanian melalui digitalisasi dan inovasi layanan keuangan. “Kami melihat bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui digitalisasi dan kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka,” ungkap Budi.
Dalam mendukung digitalisasi di sektor pertanian, Bank Mandiri menawarkan solusi digital inovatif melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Aplikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan nonfinansial para petani tebu, seperti pembayaran, transfer uang, top-up e-wallet, pembukaan rekening, dan fitur-fitur lainnya yang dapat membantu para petani mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien. Dengan adanya solusi digital ini, diharapkan para petani tebu dapat memaksimalkan produktivitas mereka sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Selain dukungan finansial untuk petani, kerjasama ini juga mencakup penyediaan pembiayaan untuk supplier dan vendor melalui mekanisme Accepted Invoice Financing. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan atau value chain ekosistem SGN, sehingga operasional bisnis dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Dengan mekanisme ini, para supplier dan vendor dapat mengakses pembiayaan yang lebih cepat dan terjangkau, yang pada akhirnya akan mendukung kelancaran distribusi komoditas gula di pasar domestik.
Tak hanya berhenti pada sektor pertanian, Bank Mandiri juga menawarkan Layanan Payroll Package yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan gaji bagi pegawai SGN. Layanan ini memungkinkan pegawai SGN untuk mengakses berbagai produk perbankan seperti tabungan, asuransi, dan pinjaman dengan lebih mudah. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan kesejahteraan ekonomi pegawai, serta mendukung pencapaian tujuan keuangan mereka.
Melalui berbagai inisiatif ini, Bank Mandiri berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia. “Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor,” kata Budi.
Kerjasama ini juga merupakan bagian dari langkah lanjutan berbagai inisiatif yang telah dilakukan Bank Mandiri dalam mendukung sektor pertanian dan pemberdayaan ekonomi di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan keuangan kepada berbagai segmen masyarakat, termasuk petani, pelaku UMKM, dan sektor informal lainnya. Dengan adanya digitalisasi dan inovasi layanan keuangan yang terus dikembangkan, Bank Mandiri berharap dapat menjadi katalisator dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan inklusif, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Kolaborasi antara Bank Mandiri dan SGN ini tidak hanya menjadi langkah penting dalam pengembangan sektor pertanian, tetapi juga menjadi cerminan dari komitmen kedua perusahaan dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan finansial dan digitalisasi yang terintegrasi, diharapkan ekosistem pertanian nasional dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.