Monitorday.com – Koalisi Perubahan telah memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan. Penunjukan ini kemungkinan besar dilakukan untuk menarik massa Nahdlatul Ulama (NU), yang memang sebagai basis suara PKB.
Namun hal ini justru bertolak belakang dengan hasil suvei yang ada. Dukungan NU justru lebih banyak mengarah ke Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sementara Anies Baswedan ataupun Cak Imin Mendapat dukungan yang kecil. Pengamat Politik Adi Prayitno menilai, hal ini memang realitas di kalangan warga Nahdliyin.
“Orang yang merasa dirinya NU kalau bicara tentang pilpres itu pilihan politiknya bukan Anies, bukan Muhaimin. Pertama itu adalah Ganjar Pranowo di bawahnya itu Prabowo Subianto dan Anis Baswedan itu kecil,” kata Adi, dalam sebuah talkshow, dikutip Senin (18/9).
Kabanyakan hasil survei kerap diragukan oleh publik. Termasuk survei soal pilihan NU terhadap Cak Imin ini. Karena inilah Adi Prayitno secara tegas menantang siapa saja yang mau menguji kebenaran survei yang ada.
“Boleh berdiskusi dengan kita. Saya-kan peneliti, saya dosen, saya tidak mungkin kabur. Boleh kita open table, tunjukkan data-datanya, tunjukkan metodologinya soal bagaimana arah dukungan politik NU itu,” tegasnya.
Adi mengungkap bahwa secara partai, orang NU memang memiliki kecenderungan untuk memilih PKB. Namun berbeda dengan capres-cawapres. Orang-orang yang merasa sebagai kader NU kebanyakan tidak akan memilih Cak Imin, apalagi Anies Baswdan.
“Muhaimin Iskandar di kalangan pemilih PKB saja itu relatif tidak dipilih, apalagi yang tidak memilih PKB. Kalau pemilih PKB saja itu berjarak dengan Muhaimin Iskandar, apalagi disuruh memilih Anies Baswedan,” ungkap Adi Prayitno.
Tak hanya massa NU secara khusus, di Jawa Timur sebagai wilayah yang menjadi basis NU dan PKB, elektabilitas Anies ataupun Cak Imin juga sangat kecil.
Survei dari Surabaya Research Syndicate (SRS) justru menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto masih unggul. Survei top of mind SRS menunjukkan bahwa nama Prabowo Subianto paling banyak disebut publik Jawa Timur, yakni 26,1%.
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bakal capres oleh PDIP menjadi top of mind dari 22,6% publik, sedangkan Anies Baswedan hanya disebut spontan oleh 14,2%.
Lalu, dalam Dalam simulasi pilpres diikuti 10 bakal capres, Prabowo Subianto juga masih unggul dengan memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni 33,7%. Berikutnya nama Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 27,1% dan Anies Baswedan di posisi ketiga dengan elektabilitas 14,3%.