Fokus
Dunia Lirik Jurus Gibran Buat UMKM Kota Solo Bergeliat
Published
12 months agoon
By
N Diana SariMonitorday.com – Gibran Rakabuming Raka, cawapres Prabowo Suabianto ini dinilai memiliki segudang prestasi yang membuat banyak kalangan Internasional melirik kepadanya.
Salah satunya, Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) PBB Paula Novaes di New York, Amerika Serikat yang menyambangi Kota untuk mengetahui sejauhamana para pelaku UMKM Solo beradaptasi dan mampu memanfaatkan digitalisasi untuk dapat memperluas pasar.
Gibran pun membeberkan pihaknya berkolaborasi dengan pihak swasta dalam memperkuat UMKM untuk dapat memperluas akses pasar agar bisa go-global. Apalagi pasca pandemi, Gibran menuturkan saat ini berbagai kegiatan atau event offline di Solo sudah mulai menggeliat dan menggerakkan perekonomian lokal.
Salah satunya, Industry and Investment Working Group (TIIWG) G20 meninggalkan kesan yang menarik tentang UMKM yang dimiliki Solo.
Kerennya lagi, produk UMKM Solo sudah mulai mendunia dan banyak permintaan pasar terhadap produk UMKM Solo dan Jawa Tengah. TIIWG memamerkan kerajinan tangan hasil daur ulang, pahatan kayu, kain batik khas solo, sampai makanan kemasan. Para delegasi terlihat antusias ketika menjajaki setiap stand produk UMKM yang memiliki keunikan berbeda-beda.
Seperti, produk Etnic-k yang merupakan produsen home decor dan berbagai produk sandang yang terbuat dari bahan daur ulang karung goni. Etnic-k telah memasarkan produknya hingga ke Belgia, Perancis, dan Afrika.
Septi Utami selaku owner Etnic-K mengaku gelaran TIIWG ini sebagai ajang untuk memperkenalkan produk mereka dan juga membantu meningkatkan branding.
“Targetnya lebih ke branding dan menjalin hubungan dengan calon costumer atau buyer. Melihat peluang yang bisa ditangkap agar produk Etnic-k dikenal oleh delegasi asing,” sambung Septi.
Berkembangnya UMKM di Jawa Tengah tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan UMKM. Untuk menumbuhkan daya saing dan memperluas pasar bagi UMKM, maka pemerintah membuat program fasilitasi, pelatihan dan kesempatan kurasi pameran di dalam negeri dan luar negeri.
Hal ini sejalan dengan hasil pertemuan pertama TIIWG. Salah satu kesimpulannya adalah sistem perdagangan multilateral harus mampu memberikan akses kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendukung agenda pengentasan kemiskinan untuk mencapai SDGs.
Selain itu, dukungan terhadap UMKM serta peningkatan peran perempuan juga merupakan keharusan dalam memperkuat Global Value Chains (GVCs), sehingga memberikan dampak nyata pada masyarakat setempat. Hal ini diperlukan kejelian dan kreativitas agar dapat melihat setiap peluang yang ada di sekeliling, sehingga memberikan keuntungan yang signifikan bagi UMKM dan sekeliling.
Tak salah bila Indonesia mendorong digitalisasi dalam perdagangan UMKM agar mendorong transformasi digital dapat diterapkan pelaku level usaha mikro kecil menengah (UMKM). KTT G20 diharapkan dapat memastikan perdagangan digital yang inklusif dan mampu menjembatani kesenjangan digital, termasuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar terintegrasi dengan rantai nilai global. Untuk itu menjadi kesempatan bagi setiap negara-negara peserta dalam memanfaatkan peluang-peluang baru yang tercipta dari pemanfaatan teknologi dan perdagangan digital.
Wow! 1.200 Item Produk UMKM Solo Ke Pameran Di Paris
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ini tengah berada di Paris, Prancis, untuk mendampingi para pelaku UMKM mengadakan pameran produk dan budaya bertajuk Java In Paris di Le BHV Marais, salah satu mal di Kota Paris, 8 Juni-15 Juli 2022.
Ada sekitar 1.200 item produk hasil karya anak bangsa yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Berbagai produk itu berasal dari Kota Solo. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Prancis, Mohamad Oemar, saat Talkshow Buah Karya Bangsa di Paris, Senin (6/6/2022), di Gedung Kedutaan Besar RI di Paris.
Talkshow disiarkan kanal Youtube Gibran Rakabuming juga menghadirkan narasumber, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Founder and Artistic Director Eko Dance Company Solo Eko Supriyanto. Dalam kesempatan itu Oemar menjelaskan sejarah Paris sebagai kiblat mode atau fashion dunia.
“Prancis ini konsumen tidak hanya perlu visual, tapi juga perlu sensoris. Jadi kalau terkait produk fashion atau kreatif, perlu merasakan menyentuh, dan juga yang esensial ada keinginan untuk mengetahui ceritanya, tidak hanya melihat visualnya saja,” ujarnya.
Menurut Oemar, tidak gampang untuk bisa tampil dan menggelar pameran produk UMKM di Paris karena memang standarnya tinggi. Dalam sejarahnya, pameran produk fashion di Paris dilakukan para kreator atau penjahit yang hanya disiapkan untuk karya fashion para aristokrat atau keluarga raja.
“Setelah Revolusi Prancis, jadi republik kan, demokrasi. Lalu menjadi satu pameran yang dibuka untuk umum. Kalau bisa masuk sini tentu bukan semata masalah gengsi yang naik, bisa tembus pasar ini. Tapi juga mengangkat ranking dari karya anak bangsa,” katanya.
Ihwal lokasi pameran produk UMKM Solo di BHV Marais, Oemar menyebut bukan hasil kesepakatan kemarin sore. Sebab proses untuk bisa melakukan pameran di tempat itu sudah dua tahun. Pendekatan dilakukan sejak Oemar mulai ditugaskan di Prancis.
“Ketika ditugaskan di Paris, sudah lakukan pendekatan dan pembicaraan serius dengan BHV. Usia BHV Marais ini sudah 160 tahun. Ada puluhan ribu outlet di Prancis. Tempat pameran besarnya kira-kira 45.000 square meter,” terangnya.
Potret prestasi Gibran di Solo ini menjadi bukti. Apapabila di level kota saja, Gibran mampu membuat UMKM go global, bagaimana jika Gibran kelak jadi Wakil Presiden, tentu semua UMKM seluruh Indonesia bisa lebih berdaya lagi.