Perindustrian (Kemenperin) dan Dubai Health Authority (DHA) memperkuat kerja sama di sektor industri alat kesehatan (alkes) . Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan bahwa industri dalam negeri memiliki kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan berkualitas tinggi dan berstandar ekspor, seperti produk hospital furniture, alat suntik, apparatus diagnosis elektronik, hingga oxygen therapy machine.
“Industri dalam negeri memiliki kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan berkualitas tinggi dan berstandar ekspor, seperti produk hospital furniture, alat suntik, apparatus diagnosis elektronik, hingga oxygen therapy machine. Produk-produk tersebut telah menembus pasar internasional dengan nilai ekspor sepanjang tahun 2023 mencapai 209,4 juta dolar AS,” katanya lewat keterangan di Jakarta, Selasa.
Di pameran Arab Health 2024, Kemenperin mengajak 19 industri alat kesehatan dalam negeri untuk memamerkan berbagai produk unggulannya . Namun, laporan dari Antara News tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai produk-produk alat kesehatan yang dipamerkan.
Sebagai contoh, operating table produksi PT Mega Andalan Kalasan (MAK) asal Yogyakarta yang telah diekspor ke 51 negara, di antaranya Tanzania, dan Republik Ceko, serta produk alat suntik buatan PT Oneject Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,2 miliar unit per tahun dan telah diekspor ke negara-negara Afrika. Dalam rangkaian acara di Dubai, Taufiek juga bertemu dengan Special Advisor DHA .