Perusahaan kecerdasan buatan xAI milik Elon Musk siap menghadirkan teknologi kecerdasan buatan terbaru mereka, chatbot AI Grok-1.5, minggu depan di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Elon Musk melalui postingan di X pada Jumat (29/3), yang menegaskan bahwa Grok 2 akan menjadi langkah maju signifikan dalam pengembangan teknologi AI.
“Grok 2 harus melebihi AI saat ini pada semua metrik. Sedang dalam pelatihan sekarang,” kata Musk seperti yang dikutip dari Reuters pada Minggu (31/3).
Grok-1.5 dijelaskan sebagai versi yang disempurnakan dari chatbot Grok, dan akan tersedia untuk penguji awal dan pengguna Grok yang sudah ada di X dalam beberapa hari mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi terbaru xAI setelah Elon Musk mengumumkan akan membuka open source Grok awal bulan ini. Keputusan tersebut diambil beberapa hari setelah Musk menuntut Microsoft untuk membuka OpenAI yang didukung tab baru, karena dianggap meninggalkan misi aslinya demi model nirlaba.
Grok sendiri pertama kali diluncurkan pada akhir 2023 saat Musk berupaya mengejar OpenAI, organisasi kecerdasan buatan yang pernah ia bantu ciptakan pada tahun 2015 bersama CEO-nya, Sam Altman. Meskipun demikian, beberapa tahun setelahnya, Musk meninggalkan OpenAI.
Namun, belakangan Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI, menuding mereka lebih mementingkan keuntungan bisnis daripada misi awalnya.
Pengembangan teknologi kecerdasan buatan memang menimbulkan beragam pandangan di kalangan investor teknologi. Di satu sisi, perusahaan seperti Meta mendukung sistem sumber terbuka yang memungkinkan akses terhadap cara kerja teknologi untuk pengembangan produk lebih lanjut.
Sementara di sisi lain, OpenAI dan Google mendukung tingkat kerahasiaan yang tinggi untuk melindungi teknologi dari pelaku kejahatan.