Monitorday.com – Komisaris independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi memberikan apresiasi atas keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh.
Menurut Muchlas, prestasi ini menunjukkan keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi dalam pengembangan alat transportasi massal. Kereta Cepat Whoosh bahkan menjadi yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Keberhasilan ini, kata Muchlas juga tak terlepas dari sokongan dari berbagai pihak, khususnya Menteri BUMN, Erick Thohir yang sejak awal sudah mendukung hadirnya KCJB ini.
Muchlas menilai, masyarakat pun sangat antusias menyambut era baru transportasi. Terbukti, sudah 58 ribu lebih penumpang yang menggunakannya.
“Luar biasa KCJB ini, mantap, cepat dan nyaman. Masyarakat antusias dengan adanya Kereta Cepat Whoosh, sampai sekarang sudah 58 ribu lebih penumpang yang menggunakannya, setelahnya beroprasi melayani masyarakat umum,” ujar Muchlas saat berfoto disamping Kereta Cepat Whoosh di Bandung, Sabtu (28/10/2023).
Hal ini pun diamini oleh Manager korporate komunication KCIC, Emir Monti bahwa jumlah penumpang kereta cepat Whoosh bisa terlihat dari tiket yang terjual.
“Sampai 26 Oktober, kemarin, itu sekitar 58 ribu lebih (tiket terjual) Jadi sekitar 7 ribu penumpang per hari, dengan okupansi rata-rata 90 persen, ” kata Emir, saat ditemui di Stasiun Tegalluar, Jumat (27/10/2023).
Komisaris independen PT Jamkrindo ini mengungkapkan, KCJB diklaim menjadi proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan juga tercepat di Asia Tenggara. Mulai diinisiasi pemerintah sejak 2015 dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah Tiongkok. Standar kecepatan kereta cepat ini akan mencapai 350 km per jam. Bahkan bisa mencapai maksimal 354 km/jam.
Lebih lanjut, Bos Media ini menjelaskan, dengan menempuh jarak sepanjang 142,3 kilometer dari Stasiun Halim melewati Stasiun Karawang, Padalarang, hingga tiba di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, KCJB hanya memerlukan waktu tempuh 36 hingga 44 menit. Artinya, jauh lebih cepat dibanding waktu tempuh kereta reguler yang kini bisa mencapai 3–4 jam.
“Kereta cepat ini dinamakan Whoosh. Presiden Jokowi mengungkapkan, Whoosh merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. “W-H-O-O-S-H, dibaca ‘wus’. Ini diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi ini, dan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat,” tutur Muchlas.
Muchlas kembali mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangga atas capaian pembangunan di pemerintahan Jokowi saat ini, salah satunya KCJB.
Patut disyukuri, Indonesia menjadi yang pertama di wilayah Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat.
Sebelumnya, Laos sudah memiliki kereta cepat lebih dulu, Kereta Cepat Boten–Vientiane memiliki kecepatan hingga 160 km/jam. Kecepatan kereta cepat Laos tersebut sama dengan kereta cepat milik Malaysia, KLIA Ekspress, yang juga memiliki kecepatan hingga 160 km/jam.