Monitorday.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa kerjasama antara Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan manfaat signifikan bagi kemajuan bangsa. Erick menyatakan bahwa keduanya berhasil bersatu setelah Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019, fokus pada penanganan pandemi COVID-19 yang melanda pada awal 2020.
“Saya sebagai Erick Thohir, saya rasa begini, saya belajar pada saat COVID-19 mempersatukan kedua pemimpin kita sebelum COVID-19 sehingga kita ketika perpecahan setelah pemilu (2019) pada saat itu bersatu,” kata Erick melalui video di akun Instagram pribadinya yang terverifikasi @erickthohir.
Pada Pilpres 2019, Joko Widodo berpasangan dengan Ma’ruf Amin, sementara Prabowo Subianto berduet dengan Sandiaga Uno. Erick Thohir, sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, menjelaskan bahwa setelah Pilpres, Jokowi bersedia merangkul Prabowo demi kepentingan bangsa.
Menurut Erick, keputusan tersebut memerlukan jiwa besar untuk mengatasi ego dan bersatu demi kepentingan nasional yang lebih besar. “Pak Prabowo membuka tangan. Kebayang tidak kalau kita menghadapi COVID-19, Indonesia masih terpecah dalam politik,” ucapnya.
Sebagai Menteri BUMN, Erick juga berbagi pengalaman saat keduanya bersama-sama berjuang dalam menangani pandemi COVID-19. “Jadi, saya cuma lihat sinyal karena beliau-beliau bersatu sebelum COVID-19. Jadi, saya merasakan itu sebagai individu bagaimana saya juga kehilangan saudara. Saya rasa ini solusi yang saya rasa ini bagus,” tambah Erick.