Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut kedatangan FIFA Chief Member Associations Officer, Kenny Jean-Marie, beserta delegasi FIFA Asia-Oceania di Kantor FIFA Indonesia pada Selasa kemarin.
Pada pertemuan tersebut, Erick Thohir diminta untuk menyampaikan progres transformasi sepak bola yang telah dilakukan dalam satu tahun terakhir oleh PSSI. Delegasi FIFA juga memastikan dukungan mereka dalam mengawal transformasi sepak bola Indonesia.
Beberapa langkah transformasi yang telah dilakukan oleh PSSI antara lain adalah perbaikan manajemen keamanan pertandingan. Ini dimulai dengan memberikan pembekalan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan sepak bola.
Selain itu, dilakukan juga renovasi sejumlah stadion menuju standar keamanan yang sesuai dengan rekomendasi FIFA. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya tragedi memilukan dalam sepak bola Indonesia seperti yang terjadi di Kanjuruhan, Malang.
Erick Thohir juga aktif merangkul suporter sepak bola Indonesia dengan meningkatkan komunikasi dan mengadakan pertemuan antar perwakilan suporter. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari suporter, yang sering disebut sebagai pemain ke-12 dalam sepak bola.
Tak hanya itu, PSSI juga membentuk Komite Ad Hoc Suporter guna memperkuat keterlibatan mereka dalam proses pembangunan sepak bola nasional.
Erick Thohir juga menekankan pentingnya perbaikan kualitas liga, termasuk peningkatan kualitas wasit melalui pelatihan dan perhatian terhadap kesejahteraan mereka. Persiapan penerapan Video Assistant Referee (VAR) juga telah dimulai dan diharapkan akan diterapkan dalam kompetisi ke depan.
Lebih lanjut, Erick Thohir juga menyoroti upaya memberantas mafia sepak bola Indonesia dengan membentuk Satgas Anti Mafia Sepak Bola dan menggandeng kepolisian serta perwakilan masyarakat. Langkah ini telah membuahkan hasil dengan adanya sanksi bagi pelaku dan bahkan hukuman penjara.
Tak lupa, Erick Thohir juga menegaskan perhatiannya terhadap sepak bola putri dengan tekad membentuk timnas putri yang tangguh. Hal ini diwujudkan dengan mendatangkan pelatih dari Jepang, Satoru Mochizuki, serta rencana menggelar kompetisi sepak bola putri mulai dari usia 15-17 tahun.
Dengan berbagai upaya transformasi yang dilakukan, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir berkomitmen untuk membawa sepak bola Indonesia menuju tingkat yang lebih baik dan bersaing di kancah internasional.