Monitorday.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar sistem layanan ibadah haji dan umroh di Indonesia menjadi lebih transparan, akuntabel, dan nyaman bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Erick saat meninjau progres pengembangan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang akan menjadi terminal khusus bagi jemaah umroh dan haji, pada Rabu (1/1).
“Saya hari ini sengaja mengecek rencana besar Bapak Presiden terkait pelayanan haji dan umrah, yang selama ini menjadi ritual penting, tetapi ekosistemnya belum kita rapikan sepenuhnya,” kata Erick di lokasi.
Erick menjelaskan bahwa Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta saat ini melayani hingga 10 ribu jemaah umroh setiap hari. Sementara itu, pada musim haji, jumlah jemaah diproyeksikan akan meningkat menjadi 241 ribu orang.
Sedangkan, untuk jemaah umroh, diperkirakan jumlahnya akan mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta orang setiap tahunnya.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, Erick menyebutkan bahwa Terminal 2F akan dilengkapi dengan fasilitas masjid dan lounge khusus bagi jemaah umroh.
“Saya meminta pelayanan untuk umroh reguler juga diperbaiki. Jangan hanya kelas menengah dan VIP, tetapi semua jemaah harus mendapat prioritas yang sama,” ucapnya.
Selain itu, Erick menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Agama, dan Badan Penyelenggara Haji dan Umroh.
Menurutnya, kerja sama lintas kementerian dan penyedia layanan sangat diperlukan untuk menciptakan standar layanan yang tinggi demi kelancaran perjalanan ibadah bagi seluruh jemaah.
“Tujuan kami adalah menciptakan ekosistem haji dan umrah yang terintegrasi, sekaligus mendukung pariwisata secara menyeluruh,” tutup Erick.
Ia berharap Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menyelenggarakan ekosistem haji dan umroh yang profesional, inklusif, dan nyaman bagi semua pihak.