Monitorday.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek Food Estate Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Erick setelah pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Al Mazroui.
“Food Estate menjadi salah satu proyek yang tadi didiskusikan dengan UAE. Bahkan mereka sudah membawa perusahaan besarnya, siapa namanya? Elite Agro, yang mau investasi di Food Estate kita,” ungkap Erick, kepada wartawan, dikutip Jumat (2/2/2024).
Erick juga mengingatkan tentang gejolak harga pangan yang terus meningkat seiring dengan kondisi geopolitik global. Oleh karena itu, Indonesia perlu memperkuat keamanan pangan dalam negeri melalui peningkatan pembangunan infrastruktur pangan.
“Kita ini masih banyak impor. Padi impor, gula impor. Tidak mungkin kita mendiamkan negara sebesar ini terjebak hanya impor-impor pangan. Nah itulah yang harus kita satukan bagaimana petani dijaga, korporasi didatangkan, market dibesarkan,” tambahnya.
Meskipun menunjukkan antusiasme terhadap investasi ini, Erick mengingatkan bahwa proyek Food Estate bukanlah sesuatu yang dapat dibangun dalam waktu singkat. Uji coba bibit saja memakan waktu hingga 6 bulan, dan untuk mengembangkan food estate hingga benar-benar produktif diperlukan waktu minimal 4-5 tahun.
“Food Estate itu perlu waktu minimal 4-5 tahun, baru kita lihat hasilnya. Dan dari saat awalnya harus benar. Nah, ini hal yang menurut kita menjadi win-win. Jadi kita membuka partnership dengan segala pihak, tidak mengkotomi hanya kita dan siapa kita lakukan,” demikian Erick Thohir.