Monitorday.com – Sebuah laporan awal mengenai kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian telah dirilis.
Laporan ini, yang dirilis pada Minggu (26/5), tidak menemukan bukti adanya aktivitas kriminal terkait kejadian tersebut.
Menurut laporan militer, pesawat tersebut “terbakar setelah menghantam daerah tinggi,” dan tidak ada jejak “lubang peluru” yang terdeteksi di antara reruntuhan.
Helikopter tersebut dilaporkan terbang pada rute yang telah direncanakan sebelumnya dan tidak meninggalkan jalur penerbangan yang ditentukan.
Kompleksitas Penyelamatan
Pesawat tersebut, sebuah Bell 212 buatan Amerika Serikat yang berusia puluhan tahun, menabrak lereng gunung saat terbang menuju kota Tabriz di barat laut Iran di tengah hujan lebat. Meskipun ditemukan oleh drone pada Senin (20/5), pekerjaan tim penyelamat terhambat oleh “kompleksitas area, kabut, dan suhu rendah.”
Komunikasi terakhir dari helikopter presiden direkam sekitar 90 detik sebelum kecelakaan terjadi. Pesawat itu membawa Presiden Raisi, Menlu Amir-Abdollahian, tiga pejabat lainnya, dan tiga awak helikopter. Sayangnya, tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Duka Nasional
Teheran telah mengumumkan lima hari berkabung, dan puluhan ribu orang telah mengambil bagian dalam prosesi pemakaman. Presiden Raisi dimakamkan di kampung halamannya di Mashhad pada Kamis, empat hari setelah kecelakaan terjadi.
Mohammad Mokhber, wakil Raisi, telah mengambil alih posisi presiden dan akan menjabat hingga pemilihan umum diadakan pada 28 Juni mendatang.
Ini merupakan gambaran dari laporan awal mengenai tragedi helikopter yang menimpa Iran, yang telah mengejutkan dan menyebabkan duka mendalam di seluruh negara.