Monitorday.com – Wakil Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) Maurizio Martina memperingatkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang kehancuran infrastruktur pertanian di Gaza pada Selasa. Martina menyoroti konsekuensi mengerikan yang terjadi di sektor pertanian Gaza, yang merupakan sumber krusial bagi kelangsungan hidup dan pendapatan penduduknya.
“Temuan-temuan utama sangat mengkhawatirkan,” kata Martina, menggambarkan kerusakan besar yang terjadi pada lanskap pertanian Gaza. Hancurnya industri perikanan dan tingkat kematian ternak akibat serangan udara dan kelangkaan sumber daya seperti air dan pakan menjadi dampak signifikan dari konflik tersebut.
Hingga 15 Februari, hampir setengah dari lahan pertanian Gaza mengalami kerusakan, dengan peternakan domba dan sapi perah sebagai yang paling terdampak. Lebih dari seperempat sumur hancur, mempengaruhi ketersediaan air di Gaza Utara dan Gaza City. Selain itu, 339 hektare rumah kaca yang penting bagi budi daya tanaman hancur, terutama di Kota Gaza, Gaza Utara, dan Khan Younis.
Martina juga menyoroti pembatasan ketat pengiriman bantuan, menghambat upaya bantuan kemanusiaan. Ia menekankan kebutuhan mendesak akan penghentian pertikaian dan pemulihan koridor kemanusiaan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan rehabilitasi layanan penting.
“Prioritas utama kami adalah memulihkan akses kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan di seluruh Jalur Gaza dan bagi mereka yang membutuhkan bantuan yang menyelamatkan nyawa,” tegas Martina. Ia menyerukan pemulihan layanan dasar seperti pipa air, telekomunikasi, distribusi listrik, dan fasilitas kesehatan, serta mengingatkan bahwa gencatan senjata dan perdamaian merupakan prasyarat bagi ketahanan pangan.