Jakarta, 19 Januari 2024 – Tim Sukses pasangan calon (paslon) presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa proyek lumbung pangan atau food estate memiliki peran penting dalam mengatasi kebutuhan pangan di Indonesia, terutama di tengah penurunan luas baku lahan pertanaman padi.
Penambahan luas lahan menjadi keharusan untuk mengatasi kebutuhan pangan di RI. Apalagi, setiap tahun terjadi pertambahan populasi RI sekitar 1,5%, disertai dengan penurunan ketersediaan lahan sekitar 1,5% per tahun.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sadar Subagyo dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia TV bertajuk ‘Ironi Negeri Agraris, Indonesia Masih Darurat Pangan’. Saat ditanya nasib food estate ke depan, Sadar memastikan rencana paslon Prabowo-Gibran nantinya.
“Harus dilanjutkan. Keberlanjutan itu penting,” kata Sadar, dikutip Jumat (19/1/2024).
“Harus dijalankan karena itu lah ekstensifikasi. Lahan kita sudah terbatas, kepemilikan lahan per lahan pangan per penduduk hanya 260 m2, salah satu yang terendah di dunia, bahkan di kawasan,” sebutnya.
Meski diakui adanya kritikan yang terus dilontarkan terhadap proyek tersebut.
“Betul (ada kritikan). Tapi mereka harus tahu bahwa membuat food estate, membuka lahan, itu harus dinilai minimal 8 musim tanam. Jangan baru sekali musim tanam langsung dinilai. Ga bisa,” tukasnya.
“Kalau sekali tanam bisa langsung berhasil, iris kuping saya,” cetus Sadar.
Seperti diketahui, food estate adalah proyek yang digencarkan kembali oleh Presiden Jokowi, mengolah jutaan hektare laham tersebar di sejumlah lokasi dan dirancang jadi lumbung pangan Indonesia. Proyek ini sering mendapat kritikan, termasuk dari tim paslon Anies Baswedan-Cak Imin. Bahkan, food estate dituding sebagai proyek gagal.
“Pengembangan wilayah pertanian dalam bentuk food estate ini merupakan keharusan,” kata Sadar.