Presiden Emmanuel Macron telah mengangkat Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri, menjadikannya perdana menteri termuda di Prancis yang baru berusia 34 tahun.
Attal, yang secara terbuka menyatakan dirinya sebagai seorang gay, kini menjadi kepala pemerintahan termuda dan pertama di Prancis.
Dalam pernyataan resmi dari kantor Macron yang dikutip oleh AFP, disebutkan, “Presiden menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan.” ujar Macron.
Penunjukkan ini dilakukan setelah Elisabeth Borne dan seluruh anggota pemerintahan mengajukan pengunduran diri, setelah menjabat kurang dari dua tahun.
Gabriel Attal sebelumnya telah menjadi salah satu tokoh paling populer di pemerintahan Prancis, menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Ia juga telah ditugaskan sebagai juru bicara pemerintahan selama masa pandemi Covid-19.
Penunjukkan Attal telah diperkirakan sebelumnya setelah pengunduran diri Elisabeth Borne.
Menurut Patrick Vignal, seorang anggota parlemen Prancis, “Gabriel Attal mirip dengan Macron pada tahun 2017,” tukasnya.
Dia menambahkan bahwa Attal adalah sosok yang memiliki otoritas.
Sebuah lembaga survei, Harris Interactive, juga menyatakan bahwa penunjukkan Attal membawa angin segar bagi Prancis. “Duo Macron-Attal dapat memberikan kehidupan baru bagi pemerintah,” kata lembaga tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.