Monitorday.com – PT PLN (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bekerja sama dalam menyediakan pasokan listrik yang bersih.
Hal ini dilakukan untuk mendukung operasi pabrik Smelter Feronikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Melalui kemitraan ini, PLN akan menyediakan daya sebesar 150 Megavolt Ampere (MVA) dengan menggunakan 112.940 unit Renewable Energy Certificate (REC), setara dengan 112,9 Megawatt Hour (MWH) per tahun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa industri smelter merupakan elemen penting dalam upaya hilirisasi mineral di Indonesia.
PLN berkomitmen penuh untuk menyediakan listrik yang memadai dan mendukung kelancaran produksi industri smelter.
“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar, dan PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, serta harga yang kompetitif.”
“Kami juga menghadirkan produk dan layanan inovatif serta ramah lingkungan untuk mendukung sektor industri,” jelas Darmawan.
Darmawan menambahkan, sebagai BUMN yang bertugas memenuhi kebutuhan listrik nasional, PLN terus memperluas kerja sama guna memastikan ketersediaan listrik di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, PLN turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menciptakan efek berantai bagi masyarakat.
“Hadirnya listrik di berbagai wilayah akan menimbulkan multiplier effect dengan meningkatnya lapangan kerja serta perekonomian sektor riil, yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.
Direktur Utama Antam, Nico Kanter, menyampaikan bahwa kerja sama ini akan meningkatkan efisiensi operasional Antam sekaligus mendorong transformasi teknologi dan pengurangan emisi karbon di lingkungan perusahaan.
“Langkah ini merupakan bentuk nyata sinergi BUMN dalam mendukung hilirisasi dengan energi yang lebih ramah lingkungan.”
“Manfaat kolaborasi ini tidak hanya bagi kedua perusahaan tetapi juga untuk mendukung upaya nasional mencapai net zero emission pada 2060,” ujar Nico.
Smelter Feronikel yang dioperasikan oleh Unit Bisnis Pertambangan Nikel Kolaka (UBP Nikel Kolaka) memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.
Produk ini memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor ke negara-negara seperti Tiongkok, India, Korea Selatan, dan Taiwan.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menegaskan kesiapan PLN dalam menyuplai listrik bersih bagi smelter Antam di Kolaka dan sektor industri di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia menjelaskan bahwa suplai listrik bersih di wilayah Sulselrabar berada dalam kondisi stabil dengan persentase energi terbarukan mencapai 45,78%, salah satu yang tertinggi di Indonesia.
“Industri smelter memerlukan listrik berkualitas tinggi. Kami memastikan pemilik smelter dapat fokus pada bisnis utama mereka, sementara PLN akan menangani kebutuhan kelistrikan mereka,” kata Budiono.
Budiono juga menuturkan bahwa PLN UID Sulselrabar telah melayani delapan pelanggan tegangan tinggi di wilayahnya dengan daya total 612 MVA, termasuk Smelter Antam di Kolaka.
“Kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua BUMN, namun juga menciptakan dampak positif bagi ekonomi lokal dan nasional,” tutup Budiono.