MONITORDAY.COM – Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo menyebut 650 ribu hektare sawah menyusut setiap tahun. Dia juga berkata 65 persen sawah irigasi menjadi tidak subur.
Untuk itu, Ganjar berharap sawah tidak tergusur demi pembangunan. Hal itu ia sampaikan pada Rakernas IV PDIP yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
“Biarkan sawah kita tetap menjadi sawah, biarkan embung tetap menjadi embung yang akan memenuhi kebutuhan air, dan biarkan laut itu hidup dan menjadi tempat ikan-ikan berenang karena itu akan menjadi sumber pangan kita juga,” kata Ganjar pada acara yang digelar di Jakarta, Jumat (29/9).
Ia mengutip pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang politik tata ruang. Dia berkata pemerintah harus memastikan lahan subur tidak boleh dialihfungsikan.
Ganjar juga menekankan perlu ada percepatan modernisasi dan digitalisasi sistem irigasi. Menurutnya, harus ada riset teknologi pertanian untuk menambah produktivitas para petani.
“Dengan berpihak pada petani dan nelayan, maka kita akan mempercepat Indonesia yang berdikari di bidang pangan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga bicara soal keberagaman pangan. Dia ingin tak ada penyeragaman makanan pokok dari Sabang sampai Merauke.
“Biarkan yang makan tiwul tetap makan tiwul dan yang makan beras juga makan beras,” ujarnya.
Dia menambahkan, “Karena sorgum pun bisa menjadi sumber pangan. Biarkan, karena itulah sumber pangan yang sangat variatif yang kita miliki. Negara lain tidak memiliki itu, biarkan.”
Di acara yang sama, Megawati juga bicara hal serupa. Dia meminta Jokowi untuk mencegah lahan-lahan subur dialihfungsikan.
“Politik tata ruang harus memastikan lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan. Bapak Presiden, kami telah membuat peta Indonesia untuk tanah-tanah yang subur,” kata Megawati.