Fokus
Gaya Komunikasi Prabowo Kini Lebih Gemoy dan Cair
Published
1 year agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto diteriaki “Pak Gemoy” saat meresmikan Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023) malam.
Hal itu terjadi lantaran gaya sapaan Prabowo tampak lebih menggemaskan alias gemoy.
Teriakan itu muncul saat Prabowo tengah berjalan meladeni sapaan dan permintaan foto para relawan yang hadir.
“Pak memang boleh segemoy ini,” teriak relawan ke arah Prabowo, Senin (30/10/2023).
Prabowo tampak mendengarkan teriakan itu. Dia lantas merespons, dengan bertanya balik terkait apa arti kata ‘gemoy’.
“Memang apasih arti gemoy?” tanya Prabowo kepada wartawan.
“Gemes pak,” teriak relawan
“Anak muda liat bapak gemes banget sekarang,” kata relawan lainnya, disambut sorakan kembali.
Prabowo tak merespons banyak saat mendengar hal itu. Dia hanya tertawa kecil sembari berbalik arah untuk masuk ke ruangan.
Tak hanya sekali itu, kata ‘gemoy’ kembali dilontarkan awak media saat mendapat kesempatan wawancara singkat dengan Prabowo. Di situ, wartawan bertanya kepada Prabowo apakah dia mengetahui arti ‘gemoy’ atau tidak.
“Tahu artinya gemoy nggak pak? Kan banyak yang ngomong Pak Prabowo gemoy” tanya salah satu awak media.
Merespons pertanyaan itu, Prabowo malah kembali begurau dengan awak media. Dia membalas dengan berujar “Gemoy? Kamu juga gemoy,” kata Prabowo menunjuk sang wartawan sambil tertawa.
Selain Gemoy, Prabowo juga dinilai lebih cair saat berkomunikasi dengan siapapun yang membuat prabowo semakin digandrungi.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan, menilai pola komunikasi bakal calon presiden Prabowo Subianto sudah lebih cair dalam menyampaikan gagasan-gagasan dan berhubungan dengan masyarakat. “Pola komunikasi Pak Prabowo itu jauh lebih cair setelah pada kontestasi di pilpres sebelumnya beliau dinilai agak kaku,” kata Mulyawan dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (4/11/2023).
Menurutnya, gaya komunikasi Prabowo yang lebih halus dan cair itu berpotensi memberikan dampak positif terhadapnya. Itu berdampak pada elektoral Gibran sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo. “Dengan demikian keduanya berpotensi besar disukai oleh masyarakat,” ucapnya.
Menurut dia, komunikasi Prabowo dengan ‘luwes’ suka berjoget dan bertingkah lucu sangat menjadi perhatian publik. Banyak dari masyarakat yang menilainya karena perilaku lucu dan menggemaskan tersebut. “Komunikasi politik Prabowo yang kini lebih cair bisa saja menambah simpati masyarakat yang berefek pada elektoral,” ujarnya.
Kondisi itu menjadikan kekuatan Prabowo dan Gibran sangat besar, terutama dengan tebalnya kekuatan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Terlebih dengan adanya sokongan dukungan para pemilih Presiden Joko Widodo hingga membuat keduanya sangat mampu bersaing di Jatim. “Tentu dari loyalis Prabowo, di luar itu, konstituen partai politik koalisi pengusung Prabowo-Gibran cukup besar serta dari kelompok Projo (Pro Jokowi),” katanya.
Tepis jegal si Gemoy
Prabowo yang lebih gemoy dan cair itu memang tak mudah menghadapi pilpres 2024, berbagai tudingan hingga ejekan kembali harus diterimanya. Bahkan upaya untuk menjegal Prabowo disuarakan di MK soal batas usia capres yang hanya 70 tahun, namun semua itu dilewati dan Mahkamah Konstitusi pun menolak gugatan terkait batas usia maksimal calon presiden 70 tahun yang tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Penolakan itu menjadi penegasan bahwa Prabowo pun memenuhi syarat menjadi capres di 2024.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengklaim upaya penjegalan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk mengikuti Pilpres 2024 tak mempan.
“Ini menandakan bahwa upaya-upaya penjegalan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan cara mendiskreditkan kepada Mas Gibran ternyata tidak mempan,” kata Nusron dalam konferensi pers di Slipi, Jakarta Barat, Senin (13/11).
Nusron memastikan pasangan Prabowo-Gibran bakal maju bertarung di Pilpres 2024. Ia merasa bersyukur atas proses yang terus berjalan hingga hari ini.
“Meskipun melalui proses hambatan yang luar biasa dan melalui proses insinuasi pasangan kami,” ujarnya.
Politikus Golkar itu mengimbau kepada seluruh pihak yang masih belum menerima pencalonan Prabowo-Gibran untuk melihat kenyataan hari ini bahwa duet menteri pertahanan dan wali kota solo itu sudah disahkan KPU.
“Kita tidak merasa dendam kepada yang mendiskreditkan. Hanya kita mengimbau, mengajak kita baik-baik menjaga suasana yang kondusif,” katanya.
Pada Senin (13/11), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming resmi ditetapkan sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilprss 2024 oleh KPU.
Mereka ditetapkan bersama dua pasangan lainnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Selanjutnya, KPU bakal melaksanakan pengundian nomor urut ketiga pasang calon tersebut pada hari ini, Selasa (14/11).
Usai mendapatkan nomor urut para capres-cawapres akan melakukan kampanye selama 75 hari yang dimulai sejak 28 November mendatang.