Monitorday.com – Meski berbeda warna dan ideologi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tapi dalam politik praktis, keduanya ternyata bisa menyatu. Tak lagi seperti minyak dan air.
Buktinya, kedua partai ini berpeluang menyatu dalam Pilkada DKI November mendatang. Hal ini seperti diungkap Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin, yang menyambut baik wacana duet Anies Baswedan – Prasetyo Edi Marsuadi.
Dia juga menyebut Partai Keadilan Sejahtera membuka pintu selebar lebarnya untuk berkoalisi dengan ‘si moncong putih’.
“Kami sangat terbuka peluang untuk koalisi partai manapun. Semakin besar koalisi semakin terbuka ruang kolaborasi untuk kebaikan warga Jakarta,” ujar Khoirudin, Jum’at (24/5).
Sebelum muncul wacana duet Anies dan Prasetyo Edi, keakraban PDIP dan PKS sebetulnya juga terlihat di Pilkada tahun 2020 silam. Kedua partai tercatat bisa bersatu di 13 Pilkada Serentak.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pernah berkelakar soal keharmonisan partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera. Menurut dia, kerjasama tersebut dibangun dengan nafas yang sama kala para founding father mendirikan Indonesia.
“Kerja sama ini dibangun sesuai dengan sejarah Indonesia dibentuk,” tutur Hasto, di Senayan.
Dalam sistem presidensial, memang sulit melihat musuh dan teman sejati. Karena teman yang sejati dalam politik adalah kepentingan itu sendiri.