Monitorday.com – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dinilai telah menguasai tema ekonomi dalam debat cawapres yang akan digelar pada Jumat (22/12) malam nanti.
Sekjen Gibran Center, Fathul Nugroho, mengatakan, Gibran relatif telah menguasai masalah dan solusi untuk masyarakat berkat pengalamannya dalam memecahkan persoalan pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
“Sebagai Wali Kota Surakarta, Mas Gibran berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2022 sebesar 6,25 persen. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,3 persen,” kata Fathul, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
“Lalu angka kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2022 sebesar 8,84 persen. Angka ini lebih rendah dari angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 10,93 persen dan juga dari angka nasional sebesar 9,57 persen,” sambung dia.
Dalam debat cawapres, Gibran akan menyoroti pentingnya mengembangkan ekonomi digital sebagai salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pada debat kedua capres-cawapres Pemilu 2024.
“Mas Gibran akan membahas tentang pentingnya penguasaan teknologi digital, pengembangan infrastruktur digital, serta perlindungan dan keamanan data dalam ekosistem digital, khususnya untuk kalangan milenial dan generasi Z,” jelasnya.
Selain itu, Gibran juga akan membahas program inkubasi kewirausahaan, kredit startup milenial, Program SantriPreneur untuk pesantren dalam menciptakan pengusaha muda baru nasional, serta pentingnya industrialisasi dan hilirisasi dalam pengelolaan sumber daya alam.
Menurut Fathul, dalam debat kedua yang mempertemukan tiga cawapres peserta Pilpres 2024 itu, Gibran akan tampil memukau dan memberikan kejutan karena latar belakangnya sebagai pengusaha dan kepala daerah.
“Karena itu, dia berpandangan bahwa Gibran akan tampil memukau dan memberikan kejutan dalam debat kedua yang akan mempertemukan antarcawapres tersebut, karena latar belakangnya sebagai pengusaha dan wali kota Surakarta,” tambahnya.
Fathul pun berharap agar debat cawapres pertama itu dapat menjadi ajang adu gagasan, ide, dan inovasi bagi kemajuan bangsa. “Cawapres lain sebaiknya fokus saja dalam menyampaikan ide dan gagasannya, jangan melebar ke isu lain yang tidak sesuai dengan tema debat,” tandasnya.