Connect with us

News

Google Rilis Fitur Baru untuk Aksesibilitas dan Produktivitas di MWC

Aam Imanullah

Published

on

Monitorday.com, – Google mengumumkan serangkaian fitur baru untuk ponsel, mobil, dan perangkat wearable hari ini di Mobile World Congress (MWC) di Barcelona. Fitur-fitur ini termasuk penggunaan Gemini untuk membuat pesan, keterangan gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), menyingkat teks melalui AI untuk Android Auto, dan akses ke tiket pada Wear OS.

Menurut Techcrunch, implementasi perusahaan untuk pembuatan gambar menghadapi banyak kritik. Namun, hal itu tidak menghentikan Google untuk merilisnya dalam konteks yang berbeda.

Google Messages akan mendapatkan fitur yang memungkinkan Anda mengakses Gemini di dalam aplikasi. Fitur itu saat ini dalam versi beta dan hanya mendukung bahasa Inggris.

Google juga merilis fitur untuk Android Auto yang membacakan ringkasan pesan teks panjang dan memberikan konteks pada percakapan grup. Fitur ini, yang pertama kali diumumkan bulan lalu, juga memberikan saran cepat untuk balasan.

Raksasa pencarian tersebut juga meluncurkan beberapa fitur terkait aksesibilitas di MWC. Pertama, aplikasi Lookout perusahaan, yang membantu orang dengan gangguan penglihatan dengan hal-hal seperti label makanan dan dokumen, sekarang akan menghasilkan keterangan gambar yang didukung oleh kecerdasan buatan untuk gambar yang memiliki keterangan atau teks alternatif yang hilang atau tidak akurat.

Google juga memperluas dukungan pembaca layar yang diperbarui untuk Lens di Peta. Pengguna dapat mengarahkan kamera ponsel mereka di sekitar dan TalkBack akan membacakan informasi tentang tempat dan tanda-tanda.

Di bidang produktivitas, Google memperluas dukungan untuk catatan tulisan tangan ke dokumen di ponsel atau tablet Android menggunakan jari atau stylus. Anda dapat memilih dari berbagai gaya pena dan warna untuk menyoroti poin-poin tertentu dalam dokumen.

Selain itu, perusahaan juga meluncurkan dukungan untuk Spotify melalui pemutar output di layar beranda Android. Ini berarti Anda dapat melanjutkan mendengarkan lagu atau podcast dari satu sumber ke sumber lain dengan Spotify. Sebelumnya fitur ini hanya mendukung YouTube Music.

Google juga memperbarui aplikasi Fitbit dengan dukungan untuk mendapatkan data dari berbagai sumber seperti AllTrails, Oura Ring, dan MyFitnessPal. Perusahaan tersebut merancang ulang aplikasi dengan tata letak tiga tab baru tahun lalu. Tab Hari Ini menampilkan data seperti olahraga, langkah, kalori yang terbakar, dan jumlah lantai yang dinaiki. Dan tab “Anda” menampilkan data dari berbagai aplikasi bersama dengan data Fitbit sendiri.

Ada beberapa pembaruan terkait Wear OS sebagai bagian dari pengumuman ini juga. Anda sekarang dapat mengakses tiket Google Wallet seperti tiket naik pesawat, tiket acara, keanggotaan gym, dan kartu loyalitas langsung dari jam tangan. Selain itu, Anda bisa mendapatkan petunjuk arah untuk transportasi dengan menggunakan suara, juga ada opsi untuk memantulkan petunjuk arah dari ponsel atau mendapatkan petunjuk arah navigasi berbantuan kompas

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Kurban, Pendidikan dan Misi Peradaban

Published

on

By

Arif Jamali Muis
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan Staf Khusus Mendikdasmen

Pada hari Jum’at, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh penjuru tanah air akan menunaikan ibadah Idul Adha, sebuah momen religius yang sarat makna spiritual. Pada hari itu, setiap muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih kurban pada hari nahar, tepat pada tanggal 10 atau hari tasyrik yang berkisar tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Seiring gema takbir dilanjutkan dari masjid-masjid, umat Islam juga menyulam doa dan pengharapan. Takbir tersebut bukan hanya sekadar simbol perayaan belaka, melainkan juga ungkapan pengangungan atas kebesaran nama Allah SWT.

Dalam khazanah bahas Arab, istilah kurban berasal dari bakar kata qarraba–yaqrabu–qurbanan, yang bermakna mendekat atau menghampiri. Dalam konteks keagamaan, kurban dimaknai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ketaatan dan keikhlasan. Kurban juga dikenal dengan istilah al-udhiyah, yang merujuk pada hewan ternak yang disembelih pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk penghambaan dan pengorbanan di hadapan Sang Khalik.

History Idul Adha

Dalam Tafsir al-Misbah (2002), M Quraish Shihab menguraikan bahwa akar historis ibadah kurban dapat ditelusuri sejak masa dua putra Nabi Adam, yakni Habil dan Qabil. Ketika Allah memerintahkan keduanya untuk mempersembahkan kurban, Qabil—seorang petani—menyuguhkan hasil panennya, sedangkan Habil, yang berprofesi sebagai peternak, mempersembahkan kambing terbaik yang dimilikinya. Allah menerima kurban Habil, tetapi tidak demikian dengan Qabil. Peristiwa ini menjadi pelajaran awal tentang pentingnya ketulusan niat dan kualitas persembahan dalam setiap bentuk pengabdian kepada Tuhan. Peristiwa ini terekam dalam QS. Al-Ma’idah [5]: 27.

Secara formal, perintah berkurban merujuk pada peristiwa monumental dalam kehidupan Nabi Ibrahim AS. Ketika Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelih putra tercinta, Ismail AS, ketaatan keduanya diuji dalam momen yang amat menggugah. Dalam kepasrahan penuh, saat pisau nyaris menyentuh leher Ismail, datanglah pertolongan Ilahi: Allah mengganti sosok Ismail dengan seekor hewan sembelihan yang besar. Kisah penuh kepatuhan dan keajaiban ini terekam dalam QS. As-Saffat [37]: 102.

Sejarah ritual idul adha dalam pandangan Haedar Nashir (2024) telah menjadi simbol dekonstruksi ruhaniah, dimana manusia mencoba keluar dari belenggu hasrat primitif, beranjak menjadi manusia yang bermartabat. Maka dalam ibadah qurban itu, tercermin nilai-nilai pendidikan yang relevan untuk di satu sisi membangun kualitas pribadi, saat yang sama juga menata pranata sosial di masyarakat. Idul Adha dengan demikian diharapkan melahirkan keshalehan individual yang berjalan selaras dengan keshalehan sosial.

Makna Pedagogi Idul Adha

Idul Adha, beserta seluruh rangkaian ibadah yang menyertainya, merupakan sebuah madrasah peradaban—tempat umat belajar dan membentuk diri secara kolektif. Dalam spirit Idul Adha, terkandung nilai-nilai paedagogis yang mendalam: pertama, ia adalah pendidikan karakter yang menanamkan nilai integritas diri, tentang bagaimana sesunguhnya manusia mengukuhkan ketaatan bahkan ketika ketaatan tersebut kendati harus melawan kenyamanan. Dari figur Nabi Ibrahim, tercermin potret manusia yang menjunjung tinggi panggilan ilahi di atas keterikatan biologis.

Kedua, kurban memuat nilai-nilai empati dan kepekaan sosial. Kala sepotong daging disalurkan pada tangan manusia yang membutuhkan uluran tangan, ia sekaligus menjadi pesan luhur bahwa kesalehan sejati tak mungkin tumbuh dari egoisme diri. Ia membutuhkan tali kasih dan mekanisme distribusi ekonomi. Maka dalam persepktif sosial dan ekonomi, ritual kurban sejatinya ijtihad meranggas ketimpangan, penolakan terhadap penumpukan harta secara berlebihan. Maka pada hari itu, manusia dituntun untuk memastikan tak ada manusia yang diabaikan dari kegembiraan hari raya.

Ketiga, idul adha hakikatnya momentum tazkiyatun nafs, pemurnian jiwa dari segala syahwat materi. Dalam diri Idul Adha, manusia diundang untuk bersedia melakukan otokritik atas keterikatan pada dunia yang fana. Manusia diajak untuk menyelami ketenangan jiwa (nafs al-muthmainnah) yang tak tergoda oleh kenikmatan semu, namun tenteram dalam kepasrahan kehendak ilahi. Jiwa seperti ini niscaya dirindukan langit, jiwa yang berpulang pada pelukan ilahi dalam keadaan suci.

Misi Membangun Peradaban

Dari nilai-nilai dasar itulah, semangat kurban semestinya ditransformasikan menjadi energi kebudayaan. Lebih dari sekadar ibadah, ia adalah landasan pedagogis untuk membangun pranata sosial di masyarakat. Pendidikan sejati hakikatnya bukan sekadar mengisi otak dengan kumpulan data, namun juga membentuk manusia yang tangguh, empatik dan rela berbagi. Melalui madrasah seperti ini, maka lahirlah generasi yang sadar bahwa peradaban tumbuh dari kolektivitas, bukan dari egoisme.

Peradaban yang bermartabat tidak lahir dari tangan-tangan yang menggenggam erat dunia, melainkan tumbuh dari hati yang terbuka untuk memberi. Maka semangat Idul Adha hendaknya menjadi pijakan untuk mendidik manusia lewat pendidikan dalam keluarga, sekolah dan institusi sosial.

Dalam konteks kebangsaan, spirit idul kurban terefleksi dalam upaya menata ulang arah pembangunan nasional. Pembangunan dalam hal ini tak boleh sekadar memburu infrastruktur fisik belaka, melaikankan juga harus membangun ‘intrastruktur’ moral, spiritual dan intelektual.
Semoga gema takbir yang menggetarkan langit Idul Adha ini bukan hanya jadi nyanyian sesaat, tetapi menjadi gema kesadaran yang merasuk ke relung batin bangsa. Agar dari setiap tetes darah kurban, lahir semangat baru: membangun Indonesia bukan hanya sebagai negara, tetapi sebagai peradaban yang luhur—tempat tumbuhnya manusia-manusia yang siap memberi, bukan hanya meminta. Walahualam Bishowab.

Continue Reading

News

Makna dan Hikmah di Balik Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji

Yusuf Hasyim

Published

on

Mobitorday.com – Lempar jumrah bukan sekadar ritual simbolik dalam ibadah haji, tetapi sarat makna spiritual yang mendalam. Ibadah ini merupakan bentuk nyata dari perlawanan terhadap godaan setan, sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika digoda oleh Iblis.

Dalam pelaksanaannya, jemaah melemparkan batu kecil ke tiga pilar (jumrah ula, wustha, dan aqabah) yang melambangkan tempat munculnya setan untuk menggoda Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail. Tindakan melempar ini bukan bertujuan menyakiti setan, melainkan sebagai simbol tekad untuk menolak segala bentuk bisikan dan godaan yang menjauhkan diri dari jalan Allah.

Makna yang terkandung dalam lempar jumrah mencakup kesadaran bahwa setiap manusia akan selalu menghadapi ujian dan godaan dalam hidupnya. Dengan melempar batu ke jumrah, seorang muslim diingatkan untuk melawan hawa nafsu, kesombongan, dan dorongan negatif lainnya. Ritual ini menjadi semacam deklarasi bahwa dirinya siap untuk menghadapi ujian hidup dengan keimanan dan keteguhan hati.

Selain sebagai perlawanan terhadap setan, lempar jumrah juga menyimbolkan pembersihan diri dari sifat-sifat buruk. Setiap batu yang dilempar bisa dimaknai sebagai simbol dari satu keburukan yang ingin dibuang: amarah, iri hati, keserakahan, dendam, dan lain-lain. Dalam konteks ini, lempar jumrah menjadi momentum refleksi dan transformasi spiritual.

Hikmah lain dari lempar jumrah adalah latihan disiplin dan ketaatan. Dalam kondisi ramai, panas, dan penuh tantangan fisik, jemaah tetap harus melaksanakan ritual ini sesuai tuntunan. Hal ini mengajarkan pentingnya kesabaran, kebersamaan, dan keikhlasan dalam beribadah.

Ibadah lempar jumrah juga memperkuat koneksi historis dan spiritual umat Islam dengan kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Kita tidak hanya membaca kisahnya di Al-Qur’an, tetapi juga menghidupkan kembali perjuangan mereka melalui tindakan konkret dalam ibadah haji.

Pada akhirnya, lempar jumrah adalah pelajaran besar tentang keteguhan hati, pengendalian diri, dan pengusiran bisikan setan dalam berbagai bentuknya. Melalui ritual ini, jemaah diajak untuk tidak hanya menyucikan tubuh dengan ihram, tetapi juga membersihkan hati dari segala bentuk penyakit batin.

Continue Reading

News

Seskab Teddy Gercep Tanggapi Soal Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com Polemik tambang nikel yang diduga merusak lingkungan alam di Raja Ampat, Papua Barat Daya, mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya menyatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq untuk mengambil langkah cepat terkait persoalan ini.

“Sudah, sudah langsung ditindaklanjuti,” ujar Teddy melalui pesan singkat, Kamis (5/6). Ia menambahkan bahwa penyelesaian masalah ini ditargetkan berlangsung secepat mungkin. “Segera kita selesaikan,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol mengungkapkan rencana kunjungan ke lokasi tambang guna melakukan peninjauan langsung. Ia menegaskan akan menempuh langkah hukum jika terbukti terdapat kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.

“Insya Allah dalam waktu segera saya akan berkunjung ke Raja Ampat, melihat langsung apa yang diberitakan oleh media dan disampaikan masyarakat,” ujar Hanif di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (5/6).

Dari sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Widiyanti Putri Wardhana turut bergerak. Ia memanggil Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, untuk membahas dampak tambang terhadap kawasan wisata unggulan tersebut.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengungkapkan pemanggilan dilakukan pada Rabu (4/6). “Kami mohon itu (Raja Ampat) dijaga,” ujarnya dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Bali, Kamis (5/6).

Menanggapi polemik ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan penghentian sementara operasi pertambangan nikel milik PT GAG Nikel di Raja Ampat.

“Kami untuk sementara, kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan,” tegas Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Ia menambahkan, perusahaan hanya akan diizinkan beroperasi kembali setelah hasil verifikasi kondisi lapangan rampung dilakukan oleh tim dari Kementerian ESDM.

“Untuk sementara, kegiatan produksinya disetop dulu, sampai menunggu hasil peninjauan dari tim saya,” imbuh Bahlil.

Langkah tegas pemerintah ini diambil di tengah sorotan luas publik dan aktivis lingkungan atas dugaan pencemaran dan perusakan ekosistem laut serta darat di kawasan konservasi Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan nikel.

Continue Reading

News

Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban di Iduladha 1446 H, Terberat Capai 1,3 Ton

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan sebanyak 985 ekor sapi kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Penyaluran dilakukan melalui dua jalur utama: pemerintah daerah dan tokoh masyarakat.

Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menjelaskan, dari total hewan kurban tersebut, 607 ekor disalurkan melalui pemerintah daerah, sementara 378 ekor diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat, termasuk pondok pesantren dan kelompok masyarakat yang dinilai membutuhkan.

“Bapak Presiden pada tahun ini menyerahkan sapi untuk kurban sebanyak 985 sapi,” ujar Juri dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/6).

Melalui skema distribusi ke pemerintah daerah, setiap provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia menerima setidaknya satu ekor sapi dengan bobot berkisar antara 800 kg hingga 1,3 ton. Bahkan, 55 kabupaten/kota mendapatkan dua ekor sapi karena keterbatasan stok sapi dengan bobot ideal di wilayah tersebut.

“Di 55 daerah tersebut tidak tersedia sapi dengan bobot antara 800 sampai 1,3 ton, sehingga harus diberikan dua ekor sapi,” jelas Juri.

Sementara itu, sapi-sapi yang diberikan kepada tokoh masyarakat disalurkan ke berbagai pondok pesantren dan komunitas masyarakat lainnya.

Juri juga menekankan bahwa seluruh sapi kurban yang disalurkan telah lolos pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan setempat dan memenuhi syarat sah kurban, yaitu berumur lebih dari dua tahun, sehat, dan tidak cacat.

“Sapi terberat, seberat 1,3 ton, ada di Jawa Barat. Selain itu, sapi dengan bobot serupa juga disalurkan ke Kabupaten Mukomuko, Bengkulu,” tambahnya.

Continue Reading

News

Jerman Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup Kepada Mantan Milisi Suriah

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Pengadilan Jerman, pada hari Selasa (3/6/2025), menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang pria Suriah, bekas petempur milisi Syiah pro-Bashar Assad, atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pengadilan di kota Stuttgart menyatakan pria tersebut bersalah atas sejumlah kejahatan, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, setelah mendengarkan kesaksian lebih dari 30 orang.

Pada awal 2011, pria tersebut bergabung dengan milisi Syiah pro-rezim Assad di Bosra al-Sham, bagian selatan Suriah, setelah munculnya gerakan rakyat menentang rezim Assad.

Dia turut serta dalam kejahatan terhadap penduduk Muslim Sunni di sana, dengan tujuan untuk meneror mereka dan mengusir mereka dari kota tersebut, seperti yang terungkap di pengadilan.

Pihak berwenang Jerman memburu pelaku kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama perang saudara Suriah berdasarkan prinsip yurisdiksi universal, baik dari kubu rezim Assad maupun kubu yang menentangnya.

Pada tahun 2022, bekas kolonel tentara pemerintah Suriah, Anwar Raslan, dinyatakan bersalah karena mengawasi pembunuhan 27 orang dan penyiksaan terhadap 4.000 orang lainnya pada 2011-2012 di penjara Al-Khatib, yang terkenal dengan kebrutalannya.

Continue Reading

News

Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS, Lha Kok Kenapa?

Hendi Firdaus

Published

on


Monitorday.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang warga dari 12 negara masuk ke wilayah AS. Kebijakan ini diumumkan menyusul serangan antisemit yang terjadi di Boulder, Colorado, pada Minggu lalu.

Ke-12 negara yang masuk dalam daftar larangan tersebut adalah: Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Demokratik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

Meski demikian, larangan ini tidak berlaku untuk penduduk tetap yang sah (green card holders), pemegang visa yang masih aktif, individu dengan visa dalam kategori tertentu, serta mereka yang datang atas kepentingan nasional Amerika Serikat.

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Abigail Jackson, mengatakan bahwa serangan di Colorado mempercepat pengumuman kebijakan ini, yang sebenarnya sudah lama dipertimbangkan Trump.

“Presiden Trump memenuhi janjinya untuk melindungi rakyat Amerika dari orang asing berbahaya yang ingin datang ke negara kita dan membahayakan kita,” ujar Jackson melalui pernyataan di platform X.

Jackson menambahkan bahwa kebijakan ini mempertimbangkan kondisi spesifik masing-masing negara, termasuk minimnya sistem pemeriksaan keamanan, tingginya tingkat pelanggaran izin tinggal, hingga kegagalan berbagi informasi identitas dan ancaman keamanan.

Tak hanya itu, AS juga akan memberlakukan pembatasan parsial terhadap warga dari tujuh negara lainnya: Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari instruksi Trump sejak awal masa kepresidenannya untuk meninjau dan membatasi visa bagi negara-negara yang dinilai “mengancam keamanan nasional, menyebarkan ideologi kebencian, atau menyalahgunakan sistem imigrasi AS untuk tujuan jahat.”

Sebagai bagian dari sistem kategorisasi, AS juga membagi negara-negara tersebut ke dalam tiga kode peringatan — merah, oranye, dan kuning — dengan masing-masing tingkat larangan dan pengawasan yang berbeda.

Kebijakan pelarangan semacam ini bukan pertama kalinya dilakukan Trump. Pada masa jabatan pertamanya, ia sempat melarang masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim. Namun, kebijakan itu kemudian dicabut oleh Presiden Joe Biden pada 2021.

Continue Reading

News

Pemukim Arab Saudi Tipu Jamaah Haji Ditangkap

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Seorang pria yang berstatus pemukim di Arab Saudi dijatuhi hukuman penjara satu tahun karena menawarkan layanan haji palsu melalui media sosial.

Pria tersebut dibawa ke pengadilan pidana setelah ditemukan memiliki tanda terima yang menghubungkannya dengan jaringan kriminal yang menawarkan layanan haji palsu.

Putusan awal menjatuhkan hukuman satu tahun penjara, denda 10.000 riyal ($2.666), serta penyitaan semua perangkat dan peralatan yang digunakan dalam kejahatan tersebut.

Sementara itu, petugas keamanan haji menangkap 36 pemukim yang berusaha memasuki Makkah tanpa izin sah, yang kemudian dirujuk ke pihak berwenang terkait, lapor Arab News.

Continue Reading

News

Wujudkan Pendidikan RAMAH, Mendikdasmen Beri Penghargaan Kinerja di Satuan Kerja

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, menganugerahkan Penghargaan Mendikdasmen 2024 kepada sejumlah unit kerja terbaik di lingkungan Kementerian.

Penghargaan ini diberikan atas capaian dalam empat bidang strategis: Nilai Kerja Anggaran (NKA), Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dan Pengelolaan Kearsipan.

Dalam acara yang digelar di Plasa Insan Berprestasi, Kemendikdasmen, Jakarta, Mendikdasmen menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen seluruh jajaran kementerian dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang RAMAH — Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis.

“Kami ingin birokrasi di kementerian ini tidak bersifat birokratis, melainkan berkhidmat memberikan layanan terbaik, cepat, dan akurat kepada masyarakat, sesuai arahan Presiden,” tegas Abdul Mu’ti.

Penghargaan ini, menurut Mendikdasmen, bukan sekadar bentuk apresiasi, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun layanan pendidikan publik yang efisien, transparan, dan berdampak langsung.

Kinerja Cemerlang di Empat Bidang Strategis

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menambahkan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan keseriusan seluruh elemen kementerian dalam menjalankan reformasi birokrasi.

NKA: Kemendikdasmen kembali meraih predikat Sangat Baik selama enam tahun berturut-turut. Tahun ini, kementerian ini menempati peringkat ke-4 dari 16 kementerian berpagu besar. Sebanyak 75,8% satuan kerja juga tercatat dalam kategori Sangat Baik.

SAKIP: Dari hasil evaluasi 2024, sebanyak 40 satuan kerja meraih predikat AA dan 232 satuan kerja predikat A. Tidak ada lagi satuan kerja yang mendapatkan nilai CC, menandakan budaya kinerja berbasis hasil telah mengakar.

KIP: Skor KIP Kemendikdasmen melonjak dari 92,49 ke 97,63. Suharti menyebut ini sebagai bukti dari upaya menyederhanakan layanan, membuka data, dan membangun kepercayaan publik.

Kearsipan: Kemendikdasmen menempati peringkat ke-2 pada klaster kementerian dengan skor 95,79 dan predikat AA, menandakan pengelolaan dokumen yang semakin tertib dan akuntabel.

“Semua capaian ini adalah bagian dari visi bersama untuk ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’,” ujar Suharti.

Staf Ahli Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan peran penting Kemendikdasmen dalam menyongsong pelaksanaan RPJMN 2025–2029. Menurutnya, pendidikan dasar dan menengah menjadi pilar utama dalam menyiapkan generasi unggul yang mampu bersaing di kancah global.

“Kemendikdasmen punya peran kunci dalam pembangunan sumber daya manusia, yang menjadi salah satu trisula pembangunan nasional selain ekonomi berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan,” ucapnya.

Dengan capaian ini, Kemendikdasmen mempertegas komitmennya dalam membangun birokrasi pendidikan yang transparan, akuntabel, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Continue Reading

News

Doa Nabi Ibrahim untuk Ismail: Fondasi Generasi Beriman yang Diberkahi

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Doa adalah senjata orang beriman. Dalam kisah para nabi, doa bukan hanya menjadi bentuk komunikasi dengan Allah, tetapi juga penentu arah generasi dan masa depan umat. Salah satu doa paling luar biasa yang diabadikan dalam Al-Qur’an adalah doa Nabi Ibrahim untuk putranya, Ismail. Doa ini bukan sekadar harapan seorang ayah kepada anaknya, tetapi sebuah visi besar tentang lahirnya generasi yang beriman, bertakwa, dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Setelah ujian berat dalam hidupnya—ditinggalkan di padang pasir, perintah penyembelihan, dan perpisahan panjang—Nabi Ibrahim tetap menaruh harapan besar pada anaknya, Ismail. Dalam QS Ibrahim ayat 40, beliau memohon:
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
Doa ini menunjukkan bahwa harapan utama Nabi Ibrahim bukan pada kekayaan atau kekuasaan, melainkan agar dirinya dan keturunannya selalu terikat pada Allah melalui salat.

Doa tersebut dilanjutkan dalam QS Al-Baqarah ayat 127–129, saat Nabi Ibrahim bersama Ismail membangun Ka’bah:
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka, mengajarkan Al-Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka.”
Doa ini menjadi nyata dengan diutusnya Nabi Muhammad ﷺ dari keturunan Ismail. Artinya, dari doa itulah lahir sebuah misi besar—risalah kenabian terakhir yang menjadi rahmat bagi semesta.

Yang menarik, sebelum semua doa itu terkabul, Nabi Ibrahim telah lebih dulu menanam nilai-nilai tauhid, kesabaran, dan pengorbanan dalam diri Ismail. Inilah bentuk ikhtiar yang melandasi setiap doa. Ia tidak sekadar memohon, tetapi juga membentuk karakter anaknya dengan pendidikan iman, keteladanan, dan keberanian menghadapi ujian.

Penting untuk dicatat bahwa doa Nabi Ibrahim bukan hanya bersifat spiritual, tetapi juga sangat visioner. Ia tidak meminta hal yang instan, tetapi menanam harapan untuk ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. Dari keturunannya, muncul suku-suku Arab, komunitas muslim awal, dan akhirnya Rasulullah Muhammad ﷺ. Maka benar jika dikatakan bahwa doa seorang ayah bisa membentuk arah sejarah.

Dalam konteks hari ini, banyak orang tua sibuk memikirkan masa depan anak dalam hal materi: sekolah terbaik, kursus, gadget, dan karier. Tapi sering kali lupa membekali anak dengan kekuatan spiritual seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim. Padahal fondasi iman itulah yang membuat Ismail menjadi pribadi kokoh, bahkan siap mengorbankan dirinya demi Allah.

Doa Nabi Ibrahim juga memberi pesan penting: jika ingin keturunan yang saleh, mulai dari diri sendiri. Ia berdoa agar dirinya dan anak-anaknya menjadi ahli salat. Artinya, keteladanan orang tua adalah kunci. Tidak mungkin menuntut anak salat tepat waktu jika orang tuanya sendiri lalai. Maka doa itu bukan hanya ucapan, tetapi komitmen hidup.

Lebih jauh, kisah ini mengajarkan bahwa peran orang tua bukan hanya membimbing anak secara langsung, tetapi juga mendoakan mereka terus-menerus. Ketika anak menghadapi tantangan di luar rumah—di sekolah, pergaulan, atau dunia digital—doa orang tua bisa menjadi pelindung yang tak kasat mata, tapi sangat nyata.

Doa Nabi Ibrahim juga menjadi inspirasi bagi para pendidik, pemimpin, dan siapa pun yang ingin meninggalkan warisan kebaikan. Visi membangun generasi yang cinta Al-Qur’an, cinta salat, dan cinta ilmu bisa dimulai dari satu doa yang tulus, disertai ikhtiar nyata. Tidak ada yang mustahil jika doa itu bersumber dari hati yang bersih dan niat yang lurus.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk meneladani Nabi Ibrahim bukan hanya dalam qurban, tapi juga dalam membangun keluarga. Ia adalah sosok ayah ideal yang tidak hanya bertanggung jawab secara fisik, tapi juga spiritual. Ia membentuk generasi beriman dari dasar: rumah tangga, pendidikan, dan doa.

Pada akhirnya, keberhasilan Ismail bukan karena kebetulan. Ia adalah buah dari doa, pendidikan, dan cinta orang tua yang bertakwa. Dari Ismail lahirlah peradaban Islam, dan dari ibunya Hajar lahir tradisi haji yang menjadi rukun Islam. Semua berawal dari seorang ayah yang tahu bahwa kesuksesan sejati adalah ketika anaknya menjadi orang yang dekat dengan Allah.

Maka, marilah kita belajar dari doa Nabi Ibrahim. Jangan pernah remehkan kekuatan doa yang dibacakan dengan hati bersih dan penuh harap. Karena bisa jadi, doa itu bukan hanya akan menyelamatkan anak kita, tetapi juga membentuk masa depan umat.

Continue Reading

News

Kenapa Sistem Pendidikan Finlandia yang Terbaik di Dunia? Ternyata Ini Alasannya

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Finlandia dikenal luas memiliki salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Negara Skandinavia ini membangun sistem sekolah berdasarkan prinsip egaliter, inklusif, dan berkualitas universal.

Hasilnya, kesenjangan pembelajaran antara siswa terpintar dan yang paling lemah menjadi salah satu yang tersempit di dunia.

Keberhasilan Finlandia dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan anak bukanlah kebetulan.

Berikut 10 alasan utama yang menjadikan sistem pendidikan Finlandia sebagai model global yang sering dipuji:


1. Guru Wajib Bergelar Master dan Dihormati

Menjadi guru di Finlandia bukan pekerjaan sembarangan. Semua guru diwajibkan memiliki gelar master, termasuk dalam ilmu pedagogis. Profesi ini juga digaji tinggi dan sangat dihormati, membuat jurusan pendidikan menjadi salah satu jurusan paling bergengsi.

Guru pun mengajar berdasarkan sistem kepercayaan, bukan kontrol—hal yang menciptakan hubungan yang sehat dan mendalam antara murid dan pengajar.


2. Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Tidak ada peringkat siswa terbaik. Tidak ada tekanan untuk menjadi nomor satu. Pendidikan di Finlandia tidak mendorong persaingan akademik, melainkan menanamkan nilai kerja sama antar siswa.


3. Tanpa Ujian Nasional

Finlandia tidak memiliki Ujian Nasional atau tes standar yang berlaku untuk semua siswa. Satu-satunya ujian berskala nasional adalah Ujian Matrikulasi, yang bersifat sukarela bagi siswa akhir SMA.

Sebagai gantinya, siswa dinilai secara personal oleh gurunya masing-masing, dan evaluasi sistem pendidikan dilakukan dengan metode pengambilan sampel oleh Kementerian Pendidikan.


4. Tak Mengejar Nilai, Fokus ke Kesejahteraan Siswa

Sejak 1980-an, Finlandia meninggalkan obsesi terhadap nilai dan prestasi akademik. Sebaliknya, sistem pendidikan mereka menekankan pada keseimbangan sosial dan emosional siswa. Beberapa bentuk dukungan yang diberikan antara lain:

  • Makanan sekolah gratis untuk semua siswa
  • Akses layanan kesehatan dan konseling
  • Bimbingan belajar individual
  • Lingkungan belajar yang menyenangkan

5. Sekolah Dimulai di Usia 7 Tahun

Finlandia tidak memaksakan anak-anak masuk sekolah sejak dini. Pendidikan wajib baru dimulai saat anak berusia 7 tahun, memberi mereka waktu lebih lama untuk bermain dan berkembang secara alami.


6. Opsi Lanjut: Akademik atau Kejuruan

Setelah pendidikan dasar, siswa bebas memilih melanjutkan ke SMA akademik atau pendidikan kejuruan. Keduanya berdurasi tiga tahun dan memiliki jalur ke universitas melalui Ujian Matrikulasi.


7. Sekolah Mulai Jam 09.00

Sekolah biasanya baru dimulai antara pukul 09.00–09.45 dan berakhir sekitar pukul 14.00. Penelitian menunjukkan bahwa jadwal ini lebih mendukung kesehatan mental, konsentrasi, dan kebahagiaan siswa.


8. Guru yang Sama Selama Bertahun-tahun

Siswa di Finlandia biasanya diajar oleh guru yang sama selama enam tahun pertama. Sistem ini menciptakan hubungan mendalam antara guru dan murid, sehingga guru lebih memahami kebutuhan belajar masing-masing siswa.


9. Suasana Belajar Santai dan Manusiawi

Kegiatan belajar disusun dengan ritme yang tidak padat. Setiap siswa diberi waktu istirahat 15–20 menit antar kelas untuk bermain, berjalan di luar kelas, atau sekadar relaksasi. Guru pun mendapat ruang khusus untuk beristirahat dan bersosialisasi.


10. Jarang Ada Pekerjaan Rumah

Menurut data OECD, siswa Finlandia memiliki waktu PR paling sedikit di dunia—rata-rata hanya 30 menit per hari. Fokus utama mereka adalah memahami pelajaran saat di sekolah, bukan menumpuk beban di rumah.


Sistem pendidikan Finlandia membuktikan bahwa prestasi tinggi bisa dicapai tanpa tekanan berlebihan, ujian nasional, atau kompetisi ketat. Justru dengan menempatkan kebahagiaan, keadilan, dan kepercayaan sebagai pondasi, mereka mencetak generasi yang cerdas dan utuh secara mental.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Review18 minutes ago

Perjamuan Kekuasaan di Meja Makan

Review52 minutes ago

Listyo Sigit Tetap Kapolri, Tak Tergoyahkan

Ruang Sujud4 hours ago

Kesalahan Umum Saat Lempar Jumrah dan Cara Menghindarinya

Sportechment5 hours ago

Menanti Pembuktian Marquez Sang Penakluk Sirkuit Aragon, Lihat Jadwalnya

Sportechment7 hours ago

Usai Bertemu Prabowo di Kertanegara, Pemain Timnas Pulang Bawa Jam Tangan Mewah

Ruang Sujud8 hours ago

Sejarah Lempar Jumrah: Jejak Perlawanan Nabi Ibrahim terhadap Setan

News8 hours ago

Kurban, Pendidikan dan Misi Peradaban

Ruang Sujud12 hours ago

Tata Cara Lempar Jumrah: Panduan Lengkap untuk Jemaah Haji

News16 hours ago

Makna dan Hikmah di Balik Lempar Jumrah dalam Ibadah Haji

Sportechment1 day ago

Prabowo Bangga Timnas Bekuk China: Perjalanan Belum Usai, Siapa Tahu ke Piala Dunia

Sportechment1 day ago

Ole Romeny Cetak Gol Lagi, Timnas Indonesia Tumbangkan China

Sportechment1 day ago

Wuih! Awali Petualangan Global, Jumbo Rambah Bioskop Rusia hingga Kyrgystan

Ruang Sujud1 day ago

Idul Adha di Era Digital: Tetap Bermakna Meski Berbeda Cara

News1 day ago

Seskab Teddy Gercep Tanggapi Soal Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat

Ruang Sujud1 day ago

Tradisi Kurban: Antara Ibadah, Sosial, dan Kearifan Lokal

News1 day ago

Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban di Iduladha 1446 H, Terberat Capai 1,3 Ton

News1 day ago

Jerman Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup Kepada Mantan Milisi Suriah

Sportechment1 day ago

5 Pemain Dicoret, Ini Skuad Final Timnas Indonesia Jelang Laga Kunci vs China

News1 day ago

Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS, Lha Kok Kenapa?

Ruang Sujud2 days ago

Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha yang Sering Terlupakan