Connect with us

News

Halal Bihalal UNJ, Tekad Baru Menuju Kampus Kelas Dunia

UNJ gelar halal bihalal penuh semangat kebersamaan dan tekad menuju world class university, seraya memperkuat nilai takwa sebagai landasan membangun masa depan kampus.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – “Ramadhan adalah madrasah jiwa, dan Idulfitri adalah momentum kelulusan spiritual. Tapi lulus bukan berarti selesai. Takwa tak berhenti di hari kemenangan, ia justru diuji selepasnya.”

Dengan semangat itu, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara Halal Bihalal pada Rabu, 9 April 2025, di Aula Latif Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus UNJ. Acara ini bukan hanya pertemuan penuh kehangatan selepas Ramadhan, tetapi juga menjadi panggung penyampaian visi besar: menjadikan UNJ sebagai universitas berkelas dunia.

Suasana terasa khidmat dan semarak. Pimpinan UNJ hadir lengkap: Prof. Dr. Ifan Iskandar, M.Hum. (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Prof. Dr. Ari Saptono, S.E., M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya), Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd. (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi), serta Dr. Andy Hadiyanto, M.A. (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis). Turut hadir pula perwakilan dari kementerian dan para mitra strategis.

Ustad Maulana, dai kondang yang terkenal dengan gaya ceramahnya yang hangat dan membumi, menjadi penceramah utama dalam acara tersebut. Ia mengingatkan bahwa semangat Ramadhan tak boleh berhenti di Idulfitri. “Takwa bukan tujuan akhir, tapi awal dari hidup baru yang lebih berkah dan bermanfaat,” ujarnya penuh semangat.

Dalam suasana silaturahmi yang penuh canda dan hikmah, Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, M.Si. membacakan pantun dengan senyum hangat:

Indah busana dinda putri
Busana cantik berbahan satin
Dalam suasana Idulfitri
Kami haturkan maaf lahir dan batin

Namun di balik nuansa hangat dan santai, terselip pesan serius nan inspiratif. Ia mengajak seluruh civitas akademika UNJ untuk memaknai ketakwaan sebagai energi penggerak perubahan. “Ibadah dan kebaikan selama Ramadhan tak boleh putus, begitu juga semangat kita untuk membangun UNJ,” ujar Prof. Komarudin dengan nada tegas namun membangun.

Prof Komarudin menekankan pentingnya bertransformasi sejak UNJ berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

“Kita tidak bisa bekerja dengan cara lama. Kalau ingin mendunia, standar kita harus naik. Kinerja naik. Produk akademik naik. Kita tidak bisa lagi biasa-biasa saja,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya konsistensi dan pantang menyerah. Nilai ini, menurutnya, juga harus dipegang oleh seluruh dosen, tenaga pendidik, dan staf UNJ dalam menjalankan tugas-tugas akademik dan administratif.

Gagasan besar pun dilontarkan: pengembangan program studi baru, termasuk kemungkinan membuka fakultas kedokteran, hingga memperkuat kolaborasi riset inovatif seperti pengembangan peternakan.

“Kalau kita ingin dikenal dunia, kita harus tawarkan sesuatu yang berkelas dunia,” ujarnya.

UNJ juga mendapat sorotan positif dari dunia olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ diakui sebagai yang terbaik di Indonesia. Rektor berharap keunggulan ini diperluas dalam bentuk riset dan inovasi di bidang sport science, agar tak hanya melahirkan atlet unggul, tapi juga ilmuwan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Pesan Wamendikdasmen Saat Melepas 1.500 Lulusan SMK Siap Kerja ke LN

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, secara resmi memberangkatkan 1.500 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program magang kerja di Jepang dan Jerman. Acara pelepasan dilangsungkan di SMKS Mitra Industri, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025).

Fajar menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas keberanian para lulusan muda tersebut dalam mengambil peluang kerja di luar negeri. Ia menegaskan bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar mencari penghasilan, tetapi juga menjadi langkah besar dalam membangun masa depan yang lebih baik.

“Pemerintah sangat senang dan bersyukur ketika anak-anak muda kita punya keberanian memutuskan menjadi pekerja migran di luar negeri,” ujarnya.

Lebih dari sekadar keterampilan teknis, Fajar menekankan pentingnya karakter dalam dunia kerja global. Ia mencontohkan seorang pekerja migran asal Indramayu yang viral di media sosial setelah melakukan aksi heroik menyelamatkan korban kebakaran di Korea Selatan.

“Kita bangga melihat aksi heroik seperti itu. Itu menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia mampu mencetak lulusan yang tidak hanya cakap secara skill, tapi juga tangguh secara mental dan moral,” jelas Fajar.

Ia mengingatkan bahwa lulusan SMK harus tampil sebagai duta bangsa, mencerminkan nilai-nilai positif bangsa Indonesia saat bekerja di negara lain.

“Penting bagi pelajar SMK untuk memperkuat karakter, selain keahlian di bidang praktik,” tegasnya.

Fajar juga mengungkapkan rasa bangganya setiap kali melihat lulusan SMK yang berani mengambil kesempatan bekerja di luar negeri. Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud keberanian dan ketangguhan dalam memperjuangkan masa depan.

“Kebanggaan itu hadir karena mereka pergi meninggalkan tanah air demi memperbaiki ekonomi keluarga, sekaligus membangun masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Program pengiriman lulusan SMK ke luar negeri ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi lulusan vokasi untuk berkembang secara profesional dan pribadi.

Continue Reading

News

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mendikdasmen Wajibkan Guru Ikuti Pelatihan Rutin

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan guru mengikuti pelatihan rutin sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (17/4/2025).

Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Menteri yang mengatur bahwa setiap guru akan memiliki satu hari dalam seminggu tanpa kewajiban mengajar. Hari tersebut secara khusus akan digunakan untuk mengikuti pelatihan, baik secara mandiri maupun dengan pendampingan dari widyaiswara (pelatih profesional).

“Pelatihan ini akan menjadi bagian dari pemenuhan beban kerja 24 jam mengajar per minggu dan dilaksanakan secara rutin dengan dukungan dari BPMP dan Balai Guru,” ujar Abdul Mu’ti.

Menurutnya, banyak guru yang saat ini berada di zona nyaman setelah memperoleh sertifikasi, sehingga tidak lagi aktif mengembangkan kompetensi. Oleh karena itu, pelatihan rutin ini diharapkan menjadi dorongan agar para guru terus belajar, berinovasi, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Sistemnya bisa para widyaiswara kita kunjungi kelompok-kelompok guru, atau pelatihannya dilakukan secara mandiri. Keduanya tetap dihitung sebagai bagian dari beban kerja,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada peningkatan kualitas, pemerintah juga memberikan perhatian pada kesejahteraan guru. Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa tunjangan sertifikasi guru akan ditingkatkan dari sebelumnya Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Khusus bagi guru ASN, besaran tunjangan akan disesuaikan dengan gaji pokok dan langsung ditransfer ke rekening guru, tanpa melalui pemerintah daerah.

“Dengan peningkatan kesejahteraan ini, kami berharap ada peningkatan pula dalam kinerja guru. Karena guru adalah kunci utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya.

Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa meskipun teknologi dan kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, peran guru tetap tak tergantikan. Guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pendidik karakter dan inspirator bagi generasi muda.

Continue Reading

News

Menlu RI dan AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis

Hendi Firdaus

Published

on

 Monitorday.com – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmen kuat untuk terus memperluas kemitraan strategis kedua negara di berbagai bidang, mulai dari politik-keamanan, perdagangan hingga investasi (16/4).

Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI, Sugiono dengan Menlu AS, Marco Rubio, di Kementerian Luar Negeri AS, Washington D.C., pada 16 April 2025. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi telepon kedua Menlu pada Januari 2025 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan berbagai prioritas dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, diantaranya ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.

Sejumlah prioritas tersebut membuka peluang kerja sama konkret dengan Pemerintah AS.

Menlu Sugiono juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi RI-AS, termasuk dalam konteks rantai pasok, dengan mengundang investor AS untuk berinvestasi di sektor mineral kritis, seperti nikel, dan sektor-sektor penting lain.

“Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan langkah-langkah deregulasi untuk mempermudah dan menciptakan situasi kondusif bagi investor asing”, ujar Menlu Sugiono.

Menlu AS sampaikan momentum pertemuan dan penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan AS saat ini sangat tepat di tengah dinamika geopolitik global.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas isu-isu regional dan global, seperti Laut Tiongkok Selatan dan Palestina, dan menegaskan pentingnya mengedepankan semangat kerja sama dan dialog dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Terkait Palestina, Menlu RI menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam mendorong proses perdamaian di Palestina, sebagaimana tercermin dari kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara, seperti Mesir, Jordania, Qatar, UAE dan Turki.

“Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza”, tambah Menlu Sugiono.

Indonesia menolak relokasi warga Palestina di Gaza dari tanah airnya.

Menlu Sugiono merupakan menlu pertama dari negara-negara ASEAN yang diterima oleh Menlu AS di Washington D.C.

Continue Reading

News

Prabowo Siapkan Langkah Strategis untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merancang langkah strategis untuk mengevakuasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia, dengan fokus pada kelompok tenaga medis dan pendidik.

Rencana ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Indonesia dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) Palestina menjelang kemerdekaan.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan konkret Indonesia terhadap Palestina, tidak hanya dalam aspek politik, tetapi juga penguatan kapasitas rakyatnya.

“Ini dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan menuju Palestina yang merdeka,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Menurut Muzani, kelompok dokter dan guru menjadi prioritas karena mereka sangat terdampak oleh konflik berkepanjangan. Kehadiran mereka dinilai penting untuk membangun kembali kehidupan masyarakat Palestina pasca-konflik.

“Presiden ingin menyiapkan tenaga-tenaga andal. Dokter dan guru akan dibekali pendidikan dan pelatihan di Indonesia, agar saat Palestina merdeka, mereka siap mengisi kembali kehidupan sosial dan pendidikan di sana,” jelasnya.

Langkah ini juga sejalan dengan inisiatif rekonstruksi kawasan Gaza yang mulai digagas oleh sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Beberapa lembaga di Indonesia, termasuk Baznas, telah mempersiapkan pembangunan kembali infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melakukan kunjungan diplomatik ke lima negara, yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo mencari dukungan atas rencana evakuasi 1.000 warga Palestina ke Indonesia.

“Syaratnya, semua pihak harus menyetujui. Mereka akan tinggal sementara di Indonesia sampai kondisi di Gaza kembali aman. Setelah itu, mereka akan kembali ke tanah air mereka,” ujar Prabowo dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (9/4/2025).

Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina sekaligus menawarkan solusi jangka panjang melalui pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Continue Reading

News

Mensos: Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari PNS dan PPPK

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com — Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat akan diprioritaskan dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Untuk menjadi kepala sekolah dan guru, prioritasnya adalah PNS. Selanjutnya, PPPK, baik yang penuh waktu maupun paruh waktu,” ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya, Kamis (17/4/2025).

Namun, jika jumlah tenaga pengajar dari kalangan ASN belum mencukupi, pemerintah membuka opsi rekrutmen dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Bila masih kurang, maka bisa kita pertimbangkan untuk rekrutmen baru guru PPG,” tambahnya.

Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengirimkan surat kepada kepala daerah untuk mendata guru PNS dan PPPK yang memenuhi syarat mengajar di Sekolah Rakyat, termasuk untuk posisi kepala sekolah.

“Ada nama-namanya yang layak. Mudah-mudahan bisa diikutkan seleksi pada tahap berikutnya untuk menjadi kepala sekolah,” jelas Gus Ipul.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar guru PNS dan PPPK yang dipilih adalah mereka yang belum memiliki penempatan tugas. Dengan begitu, penugasan tidak perlu melalui proses pemindahan atau rotasi.

Meski demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah daerah.

Program Sekolah Rakyat direncanakan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026, dengan target awal sebanyak 53 lokasi sekolah di seluruh Indonesia. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan dan meningkatkan pemerataan kualitas guru di berbagai daerah.

Continue Reading

News

Wamendikdasmen: Transformasi Pendidikan Harus Libatkan Sekolah Swasta dan Pemda

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan pentingnya transformasi menyeluruh dalam dunia pendidikan untuk mengurangi ketimpangan mutu antar sekolah.

Hal ini disampaikan Fajar saat memberikan tausiyah pada acara Halal Bihalal Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Palembang, Selasa (15/4/2025).

Dalam tausiyahnya, Fajar menyoroti langkah Kementerian Pendidikan yang kini berada di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti, yang fokus pada “jihad regulasi” untuk memperbaiki tata kelola pendidikan nasional.

“Jihad regulasi untuk memperbaiki tata kelola pendidikan sudah memberikan dampak positif. Kini, ruang keadilan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tak hanya hadir di sekolah negeri, tapi juga merata ke sekolah swasta, termasuk sekolah-sekolah bersejarah seperti Muhammadiyah,” ujar Fajar.

Fajar menambahkan bahwa untuk mengatasi disparitas mutu pendidikan, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi secara bijak.

“Kalau ingin bangun sekolah negeri baru, lihat dulu sekelilingnya. Kalau sudah ada sekolah swasta yang mapan, seperti sekolah Muhammadiyah, tidak perlu mendirikan sekolah baru. Sekolah-sekolah ini sudah lama mencetak kader bangsa,” tegasnya.

Dalam kunjungannya ke Palembang, Fajar juga menyempatkan diri mengunjungi SD Muhammadiyah 4, sebuah sekolah bersejarah yang telah berdiri sejak 1930-an. Sekolah ini memiliki nilai historis, salah satunya karena pernah menjadi tempat mengajar tokoh nasional dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, A.R. Fachruddin.

“Ketahanan pendidikan Muhammadiyah tak pernah surut di setiap era pemerintahan. Gerakannya selalu konsisten mencerdaskan bangsa dan berjalan sesuai khittah,” ungkap Fajar.

Selain itu, Fajar juga menyapa para pegawai UPT wilayah Sumatera Selatan di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Sumsel. Dalam pertemuan tersebut, ia kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan pendidikan.

“Semangat mencerdaskan bangsa harus didukung kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan media. Transformasi pendidikan tak bisa berjalan sendiri,” tutup Fajar.

Continue Reading

News

Kabar Rusia Bakal Bangun Pangkalan Militer, Kemlu RI Respon Begini

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah memberikan izin kepada negara mana pun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di wilayah Indonesia.

Penegasan ini disampaikan menyusul laporan yang menyebut Rusia mengajukan permintaan akses ke Pangkalan Angkatan Udara di Biak, Papua.

Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, atau yang akrab disapa Roy, menyampaikan klarifikasi tersebut dalam keterangannya pada Rabu (16/4/2025).

“Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia,” ujar Roy.

Roy menegaskan, Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Karena itu, Indonesia membuka ruang bagi kapal atau pesawat militer negara asing yang menjalankan misi damai untuk melakukan kunjungan resmi.

Lebih lanjut, Roy juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia memang memiliki rencana membangun fasilitas peluncuran satelit di Biak. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum menghasilkan keputusan final.

Pernyataan ini merespons laporan dari situs militer Amerika Serikat, Janes, yang pada Selasa (14/4) melaporkan bahwa Rusia secara resmi telah meminta izin untuk menempatkan pesawat-pesawat jarak jauhnya di fasilitas AU Biak.

Permintaan itu disebutkan disampaikan usai pertemuan antara Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025.

Dokumen yang diterima Janes mengungkapkan bahwa Moskow berupaya menempatkan pesawat-pesawat militer di Pangkalan AU Manuhua, yang berbagi landasan dengan Bandara Frans Kaisiepo, Biak. Fasilitas ini saat ini menjadi markas Skuadron Udara 27 TNI AU yang mengoperasikan pesawat pengintai CN235.

Laporan tersebut juga menarik perhatian media internasional, termasuk di Australia. Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengaku pemerintahnya telah menjalin komunikasi dengan Indonesia terkait isu ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyampaikan pihaknya tengah mencari klarifikasi dari pemerintah Indonesia.

“Kami sedang mencoba mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut dan memahami status permintaan dari Rusia,” ujar Wong kepada ABC Australia.

Wong juga menambahkan bahwa Rusia saat ini dianggap sebagai kekuatan global yang berperan disruptif dan Presiden Vladimir Putin dinilai ingin memperluas pengaruhnya secara global.

Continue Reading

News

Iffah: Menjaga Kehormatan Diri dalam Kehidupan Modern

Yusuf Hasyim

Published

on

Monitorday.com – Di tengah dunia modern yang serba terbuka dan serba cepat ini, menjaga kehormatan diri atau iffah sering kali terasa seperti tantangan besar. Segala sesuatu bisa diakses dalam hitungan detik, informasi mengalir deras tanpa filter, dan budaya populer seolah mendorong kita untuk lebih bebas tanpa batas. Lalu, di mana posisi iffah hari ini? Apakah konsep ini masih relevan, atau justru semakin penting untuk dipertahankan?

Secara sederhana, iffah adalah menjaga diri dari segala hal yang merendahkan harga diri dan kehormatan, baik dalam pikiran, ucapan, maupun perbuatan. Ini bukan hanya soal menahan diri dari perbuatan buruk, tapi lebih luas: iffah mencakup kesadaran untuk hidup dengan prinsip, integritas, dan rasa malu yang positif. Dalam Islam, iffah adalah bagian dari akhlak mulia, bahkan Rasulullah ﷺ sendiri mengajarkan bahwa menjaga kehormatan diri adalah bagian dari iman.

Di zaman sekarang, ketika batasan antara yang privat dan publik semakin kabur, iffah menjadi tameng yang menjaga seseorang tetap bermartabat. Misalnya, dalam penggunaan media sosial. Kita sering melihat bagaimana orang mudah sekali mengumbar hal-hal pribadi demi validasi atau popularitas sesaat. Padahal, mempertahankan iffah mengajarkan kita untuk selektif: mana yang layak dibagikan, mana yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri.

Bukan berarti orang yang menjaga iffah harus menjadi sosok kaku dan tertutup. Justru sebaliknya, mereka yang memiliki iffah mampu bergaul, berkontribusi, dan menjadi bagian dari masyarakat tanpa kehilangan prinsip. Mereka bisa beradaptasi dengan dunia modern, tanpa harus larut dalam arus negatifnya. Mereka tetap bisa tampil percaya diri, aktif, dan produktif, dengan tetap menjaga batasan yang sehat.

Menariknya, konsep iffah ini tidak hanya berbicara soal hubungan antara laki-laki dan perempuan saja, walaupun itu bagian penting. Iffah juga menyentuh aspek lain, seperti menjaga lisan dari ucapan yang tidak pantas, menjaga mata dari melihat hal-hal yang dilarang, hingga menjaga hati dari keinginan-keinginan yang berlebihan. Dalam konteks kerja, iffah berarti bekerja dengan jujur, tidak mengambil yang bukan haknya, dan menjaga profesionalitas.

Salah satu contoh konkret iffah di dunia modern adalah sikap selektif dalam pergaulan. Kita hidup di era jaringan sosial yang luas, di mana bertemu orang baru sangat mudah. Namun, iffah mengajarkan bahwa tidak semua pertemanan membawa kebaikan. Ada kalanya kita harus berani menjaga jarak dari lingkungan yang bisa menggerus nilai-nilai kita. Ini bukan soal merasa lebih baik dari orang lain, tetapi soal menjaga diri agar tetap berada di jalur yang benar.

Lalu, bagaimana cara membangun dan mempertahankan iffah dalam kehidupan sehari-hari? Salah satu kuncinya adalah dengan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Kesadaran bahwa kita selalu dalam pengawasan-Nya membuat kita lebih hati-hati dalam bertindak. Selain itu, membiasakan diri membaca Al-Qur’an, memperdalam ilmu agama, serta mencari lingkungan yang mendukung nilai-nilai kebaikan sangat membantu.

Selain aspek spiritual, penting juga untuk memperkuat mental dan karakter. Dunia modern sering kali menawarkan godaan dalam bentuk yang sangat menarik, dari budaya hedonisme, konsumerisme, sampai gaya hidup instan. Dengan mental yang kuat, kita bisa tetap berpegang pada prinsip tanpa merasa minder atau terseret arus. Di sinilah peran iffah terasa sangat nyata: ia menjadi fondasi yang membuat kita tetap kokoh, bahkan ketika dunia di sekitar kita berubah dengan cepat.

Yang tidak kalah penting, iffah juga harus dibarengi dengan kesadaran diri bahwa setiap manusia berharga dan mulia. Ketika seseorang menyadari nilai dirinya, ia akan lebih mudah menjaga kehormatannya. Ia tidak akan sembarangan mengejar pengakuan atau validasi dari orang lain, karena ia tahu bahwa harga dirinya tidak ditentukan oleh jumlah likes, komentar, atau popularitas dunia maya.

Dalam pandangan Islam, orang yang menjaga iffah akan mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah SWT. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang menjaga kehormatannya, Allah akan menjaga kehormatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ini adalah janji luar biasa: ketika kita berusaha menjaga diri, Allah sendiri yang akan membantu dan memuliakan kita.

Pada akhirnya, iffah bukanlah konsep kuno yang harus ditinggalkan. Justru di tengah dunia yang semakin bebas ini, iffah adalah pelindung yang membuat kita tetap menjadi manusia yang bermartabat. Menjaga iffah bukan berarti membatasi diri, tetapi justru membebaskan diri dari perbudakan nafsu dan tekanan sosial yang menyesatkan. Ia adalah bentuk kebebasan sejati—bebas untuk tetap menjadi pribadi yang terhormat, kuat, dan mulia.

Maka, mari kita jadikan iffah sebagai bagian dari gaya hidup modern kita. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang lebih bermartabat, seimbang, dan penuh nilai kebaikan.

Continue Reading

News

Dewan Pers Dukung Program Subsidi Perumahan untuk Wartawan

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com — Program pemberian subsidi perumahan hingga 1.000 unit bagi wartawan yang digagas oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sebagai bagian dari Program Pembangunan Tiga Juta Rumah, mendapat sambutan positif dari Dewan Pers.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif tersebut, yang dinilai sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan wartawan.

Melalui Siaran Pers Nomor 7/SP/DP/IV/2025 yang ditandatanganinya, Ninik menyatakan, “Dewan Pers menghargai perhatian pemerintah yang memberikan bantuan subsidi perumahan kepada wartawan,” dalam keterangan pers yang dirilis di Jakarta, Rabu (16/4).

Ninik juga menekankan pentingnya proses pengajuan yang transparan dan terstandarisasi. Ia meminta agar wartawan yang ingin mengajukan subsidi perumahan berhubungan dengan media atau perusahaan pers tempat mereka bekerja, serta memastikan semua proses mengikuti mekanisme yang berlaku untuk masyarakat umum yang membutuhkan perumahan.

“Semua prosesnya hendaknya memakai skema standar sebagaimana masyarakat yang membutuhkan perumahan pada umumnya,” tegas Ninik.

Ia juga menyarankan agar program ini dilaksanakan dengan memberikan diskon terbaik dan kredit terjangkau bagi warga, termasuk wartawan.

Namun, Ninik menegaskan bahwa Dewan Pers tidak akan terlibat dalam penyerahan data langsung para wartawan yang akan menerima subsidi perumahan. “Dewan Pers hanya bisa mengeluarkan data setelah mendapat persetujuan dari organisasi wartawan atau organisasi media yang bersangkutan,” tambahnya.

Sementara itu, Dewan Pers juga mempersilakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) serta Kementerian PKP untuk mengakses data yang tersedia di laman resmi Dewan Pers, dengan catatan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Ninik juga memberikan saran agar Kementerian PKP dapat menjalin kerja sama langsung dengan media-media yang ada, untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar. Jika diperlukan, Dewan Pers hanya akan berperan untuk verifikasi akhir mengenai keabsahan perusahaan pers yang terlibat.

“Jika hal ini memerlukan peran Dewan Pers, fungsinya hanya akan memberikan verifikasi akhir tentang perusahaan pers tersebut,” jelas Ninik.

Program subsidi perumahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan wartawan di Indonesia, yang selama ini seringkali dihadapkan pada tantangan dalam memiliki tempat tinggal yang layak.

Continue Reading

News

Dorong Migrasi ke eSIM, Apa Kelebihan dan Kekurangannya dengan Kartu Fisik?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong masyarakat Indonesia untuk beralih menggunakan eSIM (embedded Subscriber Identity Module) sebagai alternatif yang lebih aman dan praktis dibandingkan kartu SIM fisik tradisional.

eSIM adalah versi digital dari kartu SIM yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan perangkat mereka ke jaringan tanpa memerlukan kartu fisik.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, secara resmi mengumumkan penerbitan Peraturan Menteri Komdigi Nomor 7 Tahun 2025 yang mengatur pemanfaatan teknologi eSIM di Indonesia.

Dalam acara sosialisasi di Jakarta pada Jumat (11/4), Meutya menyampaikan bahwa meskipun belum semua ponsel di Indonesia mendukung eSIM, pengguna yang sudah memiliki perangkat yang kompatibel diimbau untuk segera melakukan migrasi.

“Per hari ini sudah kita keluarkan Permen 7 Tahun 2025, jadi sudah ada payung hukum untuk melakukan eSIM. Kita tahu bahwa belum semua ponsel di Indonesia bisa melakukan itu, tapi bagi yang sudah bisa HP-nya, kita dorong untuk melakukan migrasi ke eSIM,” kata Meutya dalam sambutannya.

Menurut Telkomsel, salah satu keuntungan utama menggunakan eSIM adalah kemudahan dan kepraktisannya. Pengguna dapat terhubung langsung ke jaringan tanpa memerlukan kartu SIM fisik, sekaligus mengoptimalkan fitur dual SIM di perangkat mereka.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan dua nomor dalam satu perangkat, yang akan sangat berguna, terutama bagi mereka yang membutuhkan nomor baru untuk berbagai keperluan, seperti nomor PraBayar.

XL Axiata, yang kini telah menjadi bagian dari XLSmart setelah merger dengan Smartfren, juga menyoroti kemudahan penggunaan eSIM.

“Dengan eSIM, Anda cukup memindahkan program eSIM ke ponsel baru. Secara otomatis, nomor kontak yang ada di cloud eSIM juga ikut berpindah. Ini lebih praktis dibandingkan SIM fisik yang harus dipindahkan satu per satu,” jelas XL Axiata di laman mereka. Selain itu, XL Axiata mengklaim bahwa harga eSIM lebih terjangkau, dengan paket data yang lebih ramah di kantong.

Selain kemudahan dan kepraktisan, eSIM juga memberikan keuntungan dari segi keamanan. Teknologi ini dilengkapi dengan sistem enkripsi dan data kredensial, yang membantu melindungi nomor pengguna dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, eSIM tidak dapat dengan mudah hilang seperti kartu SIM fisik, yang ukurannya sangat kecil dan rentan hilang ketika sering berganti nomor.

Namun, meskipun memiliki banyak kelebihan, eSIM juga tidak luput dari kekurangan. Salah satunya adalah kesulitan untuk memindahkan eSIM ke perangkat lain jika perangkat lama bermasalah. Berbeda dengan SIM fisik yang bisa dengan mudah dipindahkan antar perangkat, pengguna eSIM harus melakukan proses yang lebih kompleks saat mengganti perangkat.

Selain itu, meski eSIM memiliki keamanan yang lebih baik, beberapa pengguna mungkin merasa kurang nyaman karena eSIM tidak dapat dengan mudah dihapus dari perangkat.

Hal ini bisa menjadi kekhawatiran bagi mereka yang takut dilacak, meskipun di sisi lain, ini juga memberikan keuntungan karena pencuri tidak bisa sembunyi-sembunyi memindahkan lokasi perangkat yang dicuri.

Dengan berbagai keunggulannya, eSIM diharapkan menjadi pilihan utama bagi pengguna yang mengutamakan kemudahan, efisiensi, dan keamanan dalam berkomunikasi, sambil turut mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur digital di Indonesia.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Sportechment2 hours ago

Duh! Hakim AS Putuskan Google Bersalah Gegara Kasus Ini

Review2 hours ago

Damai yang Membunuh Palestina

Sportechment2 hours ago

Derby Korea Batal Terjadi di Final Piala Asia U-17 2025, Penakluk Indonesia Keok

Sportechment2 hours ago

Comeback Gila MU Bikin Old Trafford Bergemuruh, Amorim Sindir Suporter yang Balik Duluan

News12 hours ago

Pesan Wamendikdasmen Saat Melepas 1.500 Lulusan SMK Siap Kerja ke LN

News12 hours ago

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mendikdasmen Wajibkan Guru Ikuti Pelatihan Rutin

News12 hours ago

Menlu RI dan AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis

News13 hours ago

Prabowo Siapkan Langkah Strategis untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

News13 hours ago

Mensos: Guru Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari PNS dan PPPK

Sportechment15 hours ago

Tertinggal dari Marquez, Manajer Ducati Soroti Masalah Mental Bagnaia

Sportechment15 hours ago

Timnas Indonesia Tak Kirim Pemain Kunci di Duel ASEAN All-Stars vs MU, Lha Kenapa?

Review21 hours ago

S3 Bukan Sekadar Gelar, Tapi Lompatan Hidup! Ini Alasannya!

Sportechment1 day ago

Wow! Coachella 2025 Hadirkan Headliner Spektakuler, Bayaran Musisi Tembus Ratusan Miliar

News1 day ago

Wamendikdasmen: Transformasi Pendidikan Harus Libatkan Sekolah Swasta dan Pemda

News1 day ago

Kabar Rusia Bakal Bangun Pangkalan Militer, Kemlu RI Respon Begini

Sportechment1 day ago

Real Madrid Gagal Pertahankan Gelar Liga Champions Meski 2 Pemainnya Ukir Rekor

News1 day ago

Iffah: Menjaga Kehormatan Diri dalam Kehidupan Modern

News1 day ago

Dewan Pers Dukung Program Subsidi Perumahan untuk Wartawan

Sportechment1 day ago

Megawati Resmi Berlabuh ke Gresik Petrokimia, Netizen Riuh Sambut Positif

News1 day ago

Dorong Migrasi ke eSIM, Apa Kelebihan dan Kekurangannya dengan Kartu Fisik?