Monitorday.com – Kesepakatan gencatan senjata dinilai membawa harapan baru bagi warga Gaza dan menjadi kemenangan bagi perlawanan Palestina.
Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, memuji keteguhan rakyat Palestina selama genosida Israel.
Al-Hayya berterima kasih atas dukungan regional dan internasional yang signifikan dalam perjuangan pembebasan Palestina.
Ia mengakui solidaritas negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dalam mendukung perjuangan Palestina.
Al-Hayya menyebut negara-negara seperti Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, Tiongkok, Malaysia, dan Belgia sebagai pendukung yang terhormat.
Ia menegaskan bahwa Gaza kini memasuki fase baru: pembangunan, pelipur lara, dan rekonstruksi.
Al-Hayya juga memuji pengorbanan rakyat Lebanon dan Hizbullah dalam mendukung perjuangan Palestina.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Ansar Allah di Yaman yang telah menunjukkan solidaritas.
Al-Hayya berterima kasih kepada Iran atas dukungannya dalam perlawanan melawan musuh.
Ia juga memuji perlawanan Irak yang mendukung Palestina dan perlawanannya.
Menariknya, Al-Hayya tidak menyebut negara-negara Arab seperti Arab Saudi dan Yordania.
Arab Saudi disebut akan melakukan normalisasi dengan Israel setelah gencatan senjata.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan ketidakpeduliannya terhadap masalah Palestina.
Namun, pejabat Saudi menegaskan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa berdirinya negara Palestina.
Arab Saudi memuji gencatan senjata dan menyerukan diakhirinya agresi Israel di Gaza.
Mereka menekankan perlunya penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Palestina dan Arab lainnya.