Monitorday.Com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan fluktuasi harga beras premium diduga terjadi karena defisit produksi beras yang terjadi pada Januari 2024.
“Defisit produksi beras tersebut diperkirakan akan berlanjut pada Februari 2024 ini karena mundurnya masa tanam akibat El Nino,” ujar Wamendag Jerry saat meninjau operasi pasar di Pasar Bersehati Kota Manado, Minggu [25/2/2024].
Untuk mengatasinya, Wamendag Jerry menyatakan, pemerintah melakukan peningkatan distribusi beras SPHP. Harapannya, kata dia, dapat menjadi alternatif bahan makanan pokok yang terjangkau bagi masyarakat.
“Beras SPHP memiliki kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan beras premium. Kami langsung melakukan peninjauan operasi pasar di beberapa tempat termasuk Pasar Bersehati Kota Manado,” kata Jerry.
Lebih lanjut, Wamendag Jerry mengatakan peninjauan tersebut untuk memastikan pasokan beras tersedia di pasar dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Operasi pasar ini penting dilakukan untuk memastikan pasokan beras tersedia dan harga beras terjangkau bagi masyarakat. Sejak November 2023, pemerintah melalui PD Pasar Manado dan Bulog menyediakan 100 paket beras SPHP kemasan 5 kg dengan harga Rp10.800/kg di Pasar Bersehati setiap hari,” ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengungkapkan, pemerintah telah meningkatkan distribusi beras SPHP yang sebelumnya digelontorkan sebanyak 100 ribu ton per bulan menjadi 250 ribu ton per bulan sebagai upaya menekan harga beras. Harga jual beras SPHP juga harus sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu maksimal Rp10.900 di tingkat konsumen.