Monitorday.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap penyebab melonjaknya harga minyak goreng di 206 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Salah satu faktor utama adalah perubahan pada pasokan minyak goreng curah.
Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Krisna Ariza, menjelaskan bahwa minyak goreng curah saat ini tidak lagi berasal dari skema domestic market obligation (DMO) yang diatur melalui domestic price obligation (DPO).
“Minyak goreng curah sekarang tidak lagi merupakan minyak hasil DMO yang DPO-nya diatur,” ujar Krisna dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (25/11).
Akibatnya, harga minyak goreng curah mengalami kenaikan, yang kemudian turut memengaruhi harga minyak goreng premium dan merek Minyakita.
Krisna merinci bahwa kenaikan harga minyak goreng curah tercatat terjadi di 163 kabupaten/kota. Sementara itu, minyak goreng premium naik di 97 kabupaten/kota, dan Minyakita naik di 94 kabupaten/kota.
Lebih lanjut, Kantor Staf Presiden (KSP) mencatat kenaikan harga Minyakita yang signifikan hingga melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Deputi III Bidang Perekonomian KSP, Edy Priyono, menyebut rata-rata harga Minyakita secara nasional mencapai Rp17 ribu per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.
“Harganya rata-rata Rp17 ribu per liter. Cukup jauh dari HET Minyakita Rp15.700. Disparitasnya rendah, artinya di mana-mana mahal,” ujar Edy.
Edy menduga kenaikan harga ini disebabkan oleh masalah pasokan yang sudah berlangsung lama.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), hanya tiga provinsi yang mampu mempertahankan harga Minyakita sesuai dengan HET. Sebagian besar wilayah lainnya mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“Minggu ini kami akan turun ke lapangan. Kami penasaran ada apa dengan Minyakita, kenapa susah turun. Bahkan di Jakarta, yang dekat dengan kita, tidak sesuai HET, begitu juga di Jawa Barat,” kata Edy.
Langkah evaluasi dan pengawasan ketat dijanjikan untuk menelusuri penyebab pasti lonjakan harga ini sekaligus mencari solusi guna menstabilkan harga minyak goreng di pasar domestik.