Monitorday.com – Pemimpin negara-negara Arab dan Islam mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa di Riyadh, Arab Saudi.
KTT ini menghasilkan 38 poin resolusi, salah satunya menyangkut perlawanan terhadap agresi Israel.
Negara-negara Arab dan Islam memperbarui perlawanan kuat mereka terhadap agresi Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.
Resolusi pertama menegaskan kembali perlawanan terhadap agresi brutal Israel di Gaza dan Lebanon.
Para pemimpin berkomitmen mengakhiri dampak kejahatan kemanusiaan terhadap warga sipil di kawasan tersebut.
Mereka akan berkoordinasi dengan komunitas internasional untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.
KTT ini juga menegaskan kembali resolusi KTT Arab ke-33 di Bahrain pada Mei 2024.
Resolusi KTT Islam ke-15 di Republik Gambia juga menjadi acuan dalam pertemuan ini.
Hasil KTT memperingatkan bahaya eskalasi di kawasan Timur Tengah yang dapat membawa konsekuensi besar.
Agresi Israel yang berlangsung lebih dari setahun di Gaza kini merambah ke Lebanon.
Kedaulatan negara-negara seperti Irak, Suriah, dan Iran turut menjadi sasaran pelanggaran.
Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut 43.603 orang tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023.
Korban luka-luka di Gaza mencapai 102.929 orang, menurut laporan WAFA.
Pertemuan ini digelar atas permintaan Raja Salman dan Putra Mahkota MBS untuk menanggapi eskalasi kekerasan Israel.
Agresi Israel yang semakin brutal mendorong negara-negara Arab dan Islam mengambil tindakan.
Indonesia turut hadir dalam KTT ini dan menyatakan dukungannya bagi Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri M. Anis Matta hadir sebagai utusan Presiden RI dalam pertemuan tersebut.
Delegasi Indonesia hadir untuk menegaskan posisi Indonesia terhadap isu Palestina.
Pertemuan ini menjadi wujud solidaritas negara-negara Arab dan Islam terhadap Palestina.
Resolusi yang dihasilkan KTT ini akan menjadi acuan dalam langkah selanjutnya menghadapi agresi Israel.