Monitorday.com – Tokoh agama dan ulama masih dipercaya umat Islam dalam menyelesaikan isu iklim, menurut riset Purpose dan FPCI.
Penelitian ini menyoroti peran ajaran Islam dalam mendorong aksi iklim dan kesiapan komunitas Muslim untuk beraksi.
“Survei melibatkan 3.000 responden Muslim dan 100 tokoh agama Islam tentang persepsi dan peran mereka dalam aksi iklim,” kata Dino Patti Djalal, Ketua FPCI.
Temuan menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan, kesehatan, dan kemiskinan adalah perhatian utama umat Islam, sementara isu lingkungan berada di peringkat keenam.
Dino menyebut religiusitas yang meningkat penting untuk menyelaraskan solusi iklim dengan ajaran Islam.
Dia menekankan bahwa memahami hambatan dan kesenjangan adalah kunci, karena agama memiliki peran penting bagi masyarakat Indonesia.
Temuan lain menunjukkan bahwa para tokoh agama percaya perubahan iklim dan kerusakan lingkungan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Hal ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan masyarakat Indonesia menyangkal krisis iklim akibat aktivitas manusia.
Dalam membahas isu iklim, pemuka agama (22%) adalah pihak yang paling dipercaya, lebih tinggi dari aktivis lingkungan dan ilmuwan.
Hasil ini menyoroti pentingnya melibatkan tokoh agama dalam menyuarakan isu lingkungan di tingkat akar rumput.
Survei Iklim Nasional juga menunjukkan bahwa anggota legislatif menempati urutan terakhir dalam kepercayaan masyarakat.
Selama tiga tahun terakhir, Purpose telah mengembangkan MOSAIC sebagai platform kolaboratif aksi iklim.
MOSAIC bertujuan mempertemukan pemangku kepentingan Islam untuk aksi iklim dan dialog dengan pemerintah untuk kebijakan yang konkret.
Abdul Gaffar Karim dari MOSAIC mengatakan kunci peningkatan aksi iklim ada pada aksi nyata dan kolaborasi.
Walaupun pemuka agama dipercaya, kurang dari 2 persen dakwah di masjid menyentuh isu iklim, menurut riset kecil MOSAIC.
Salah satu inisiatif MOSAIC adalah Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang digelar pada 2022.
Kongres ini bertujuan untuk mensinergikan kebijakan nasional dengan nilai-nilai Islam.
MOSAIC juga mengembangkan gerakan aksi iklim berbasis pendanaan Islam, seperti Wakaf Hutan dan Sedekah Energi.
Longgena Ginting, Country Director Purpose Indonesia, menyebut temuan ini penting untuk memperkuat aksi iklim.
Selama 15 tahun terakhir, Purpose telah membangun gerakan partisipasi publik, termasuk di kalangan umat Islam.