Monitorday.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat peluang pasar baru sebesar US$11,8 miliar (sekitar Rp194 triliun dengan asumsi kurs Rp16.372/US$) dari produk hasil hilirisasi rumput laut, seperti biostimulan, bioplastik, aditif pakan hewan, nutraseutikal, protein alternatif, farmasi, dan tekstil.
“The Global Seaweed: New and Emerging Market Report tahun 2023 mengidentifikasi pangsa pasar baru yang akan berkembang pada tahun 2030 untuk produk hilir rumput laut dengan potensi sebesar US$11,8 miliar,” kata Direktur Jenderal Agroindustri Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam acara Business Matching Industri Pengolahan Rumput Laut dengan Industri Pengguna di Jakarta, Selasa (25/6).
Untuk itu, Kemenperin berkomitmen meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk, mendorong kerja sama antara industri pengolahan dan pengguna rumput laut, mempromosikan program sertifikasi TKDN, dan merestrukturisasi mesin atau peralatan industri pengolahan rumput laut.
“Pengembangan dan inovasi produk diharapkan dapat mendorong hilirisasi rumput laut menjadi produk bernilai tinggi,” ujarnya.
Indonesia, sebagai negara penghasil budidaya rumput laut terbesar kedua di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan rumput laut dari budidaya hingga hilirisasi.
Menurut Putu, industri pengolahan rumput laut memiliki prospek bisnis yang menjanjikan dengan ketersediaan bahan baku melimpah dan peluang pengembangan berbagai produk turunan bernilai tambah tinggi.
Namun, dalam 10 tahun terakhir, Indonesia masih dominan mengekspor rumput laut kering, baik untuk konsumsi maupun bahan baku industri, tanpa pertumbuhan signifikan dalam ekspor produk-produk hilir bernilai tambah.
Sekitar 66,61% produk ekspor rumput laut Indonesia adalah rumput laut kering, sementara rumput laut olahan seperti karagenan dan agar-agar hanya 33,39%.
Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi 10,7 juta ton rumput laut basah, dengan 77% pemanfaatannya untuk produk makanan dan minuman, dan hanya 23% untuk farmasi, kosmetik, dan lainnya.
“Industri ini perlu lebih adaptif terhadap perubahan dan perkembangan pasar,” kata Putu.
Untuk meningkatkan daya saing dan optimalisasi hilirisasi industri rumput laut domestik, Kemenperin terus bersinergi dengan berbagai Kementerian/Lembaga melalui program dan kebijakan afirmasi sesuai arahan Presiden untuk mempercepat hilirisasi industri rumput laut nasional, pungkas Putu.