News
HISKI Usung Tema Filologi Jilid II Sesi 2, Arungi Sastra Nusantara yang Penuh Makna
Published
45 minutes agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Sumbangsih Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI), di bawah Nahkoda Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum patut diapresiasi.
Agenda-agenda HISKI yang sering kali diibaratkan seperti secangkir air kopi yang hangat, penuh rasa, dan menyegarkan pikiran. Dalam setiap pertemuannya, HISKI menawarkan materi-materi keilmuan yang kaya akan wawasan, membangkitkan semangat intelektual, serta memupuk kepekaan terhadap bahasa dan sastra.
Seperti kopi yang meresap dalam tiap tegukan, gagasan-gagasan yang disampaikan pada forum-forum HISKI juga meninggalkan bekas yang mendalam, memuaskan dahaga akan pengetahuan.
Begitpun di Sekolah Sastra putaran ke-11 sesi kedua, HISKI mengangkat topik Filologi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Sri Harti Widyastuti, M.Hum dari Universitas Negeri Yogyakarta via Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung di kanal Youtube Official HISKI Pusat dan Tribun Network, Sabtu (23/11). Kegiatan ini pun dimoderatori Dr. Endah Imawati, M.Pd. (Tribun Network).
Saya menilai, materi-materi yang dihadirkan menciptakan gairah untuk terus belajar. Para peserta yang hadir dalam agenda-agenda tersebut, baik akademisi, sastrawan, maupun pemerhati sastra, disuguhkan “rasa” intelektual yang variatif, seolah-olah menikmati kopi dengan berbagai campuran unik.
Dari aroma diskusi yang menggugah hingga kehangatan interaksi yang membangun, HISKI menjadi tempat untuk merefleksikan makna kehidupan melalui keilmuan. Di setiap tegukan materi yang disajikan, ada inspirasi yang terus mengalir, mengisi jiwa mereka yang dahaga akan kebijaksanaan.
Tepat pukul 09.50 WIB, saya membuka zoom namun tidak on cam dan sambil menunggu paparan Wakil Ketua III HISKI, Dr. Sastri Sunarti, M.Hum (HISKI Komisariat Universitas Negeri Yogyakarta), ada rasa syukur yang tak terhingga karena bisa mengikuti acara yang luar biasa ini.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, tepat pukul 10.05 WIB, saya mengamati Dr. Sastri yang membuka acara dengan penuh semangat.
Menurut Dr. Sastri, HISKI terus berupaya menghidupkan kembali perhatian terhadap naskah-naskah lama yang menjadi saksi sejarah dan kekayaan intelektual bangsa. Dengan kajian filologi, Ia menilai peradaban Nusantara berkembang dari waktu ke Waktu.
Wakil Ketua III HISKI, Dr. Sastri Sunarti, M.Hum (HISKI Komisariat Universitas Negeri Yogyakarta) saat membuka acara mengatakan HISKI terus berupaya menghidupkan kembali perhatian terhadap naskah-naskah lama yang menjadi saksi sejarah dan kekayaan intelektual bangsa.
Kegiatan ini menjadi bagian dari tanggung jawab kolektif untuk mengintegrasikan ilmu filologi dengan perkembangan teknologi, seperti digitalisasi manuskrip, sehingga warisan budaya dapat terjaga secara fisik dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Selanjutnya, Narasumber utama, Prof Sri Harti Widyastuti atau akrab disapa Tuti melanjutkan eksplorasi mendalam terhadap dunia filologi dengan fokus pada metode dan teknik analisis naskah kuno. Pada pertemuan ini, ia mengajak peserta untuk mendalami lebih lanjut cara mendeskripsi naskah-naskah Nusantara yang kompleks.
“Termasuk memahami struktur bahasa, aksara dan konteks sejarah yang membentuk isi naskah,” terangnya.
Tuti juga menekankan pentingnya kajian filologi sebagai upaya pelestarian warisan budaya bangsa.
“Filologi adalah jembatan kita untuk memahami pikiran, nilai-nilai, dan kreativitas masyarakat masa lalu. Dengan mempelajari naskah kuno, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mewariskan pengetahuan untuk generasi mendatang,” tuturnya.
“Diharapkan peserta mampu mengidentifikasi elemen-elemen penting dalam naskah, seperti simbolisme budaya dan pesan moral serta belajar menghadapi tantangan filologis yang sering muncul dalam proses pelestarian dan interpretasi,” pungkas Tuti.
Di puncak acara, terbesit dalam hati sekaligus doa “Semoga HISKI di era kepemimpinan Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum terus membawa pencerahan bagi dunia sastra Indonesia”
Dengan latar belakang akademik yang kuat serta pengalaman Prof Novi di bidang kesusastraan, HISKI dapat berperan sebagai katalisator dalam mendorong penguatan penelitian, publikasi, dan diskusi akademis tentang sastra Indonesia. Fokus pada tema-tema lokalitas, budaya, dan keberagaman di era globalisasi menjadi strategi yang relevan untuk menjaga kekayaan sastra Indonesia tetap relevan sekaligus adaptif terhadap perubahan zaman.
Selain itu, Prof Novi juga terus mewadahi ruang kolaborasi yang lebih luas antara akademisi, sastrawan, dan masyarakat umum. Dengan pendekatan yang inklusif, HISKI dapat menjembatani kesenjangan antara kajian akademis dan praktik sastra di tingkat masyarakat. Program-program seperti seminar, lokakarya, dan penerbitan karya sastra mutakhir akan memperkaya dialog antara generasi muda dengan tokoh-tokoh sastra mapan, sehingga tercipta kesinambungan dan regenerasi yang kuat di ranah sastra Indonesia.
Di sisi lain, HISKI juga dapat menjadi motor penggerak dalam upaya internasionalisasi sastra Indonesia. Di era global, keberadaan HISKI sangat penting untuk mempromosikan karya sastra Indonesia ke kancah dunia. Dengan demikian, HISKI tidak hanya menjadi pencerah bagi dunia sastra nasional, tetapi juga mampu membawa suara sastra Indonesia ke panggung dunia.
Penikmat Filsafat Kopi
M. Natsir Amir