Monitorday.com – Badan intelijen pusat Amerika Serikat (CIA) disebut-sebut akan ikut cawe-cawe dalam pemilu Indonesia tahun 2024 mendatang. Hal ini buntut kabar soal bocornya dokumen CIA yang tengah mempersiapkan revolusi warna di Indonesia.
Istilah Revolusi warna ini diketahui merupakan istilah yang digunakan atas operasi yang dilakukan AS untuk membangun demokrasi liberal di negara lain. Banyak laporan yang menyebut bahwa operasi itu disiapkan oleh CIA untuk mencampuri Pemilu 2024.
Kabar ini tentu membuat heboh publik. Pasalnya, banyak pihak kini tengah mempersiapkan bergulirnya pesta demokrasi lima tahunan. Namun kabar ini dipastikan merupakan berita hoaks oleh Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta, Michael Quinlan.
Dia memastikan bahwa AS tidak pernah ikut campur atau cawe-cawe dalam urusan Pemilu Indonesia 2024. Quinlan menegaskan bahwa informasi CIA campuri Pemilu tidaklah berdasar.
Justru sebaliknya, menurut Quinlan, pihaknya mendukung proses pemilu yang bebas dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. “Kami menyangkal komentar yang tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar yang menyatakan sebaliknya,” tegasnya.