Monitorday.com – Indonesia, dengan 281,6 juta penduduk dan posisi geografis yang strategis, memiliki peluang luar biasa untuk berkembang menjadi kekuatan global pada tahun 2045. Di tengah tantangan seperti bencana alam yang kerap terjadi, Indonesia justru bisa menjadikan tantangan tersebut sebagai pendorong etos kerja unggul, inovasi, dan akhlak mulia bagi masyarakat.
Demikian paparan pembuka Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Rokhmin Dahuri pada Studium Generale “Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Agro-Maritim Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Halu Uleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Jum’at (09/05).
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang mandiri dan unggul dalam sektor agro-maritim, dengan memanfaatkan keunggulan sumber daya alam (SDA) dan bonus demografi yang ada,” ucap Prof Rokhmin yang merupakan Rektor UMMI Bogor.
Potensi besar ini, menurut Guru Besar IPB University, seharusnya menjadi kekuatan pendorong untuk mewujudkan pembangunan yang holistik, berkelanjutan, dan terintegrasi, yang memanfaatkan semua aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Maka untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pendidikan berkualitas yang dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul—kompeten, kreatif, inovatif, dengan etos kerja tinggi dan akhlak mulia.
Sebagai Ketua Umum MAI (Masyarakat Akuakultur Indonesia), Prof Rokhmin menggarisbawahi pentingnya menciptakan SDM yang mampu mengelola potensi laut Indonesia dengan cara yang berkelanjutan, termasuk dalam bidang akuakultur dan perikanan. Ini merupakan salah satu langkah penting untuk menuju kedaulatan pangan dan energi yang berkelanjutan.
Selain itu, Prof. Rokhmin juga mengungkapkan bahwa kestabilan politik dan perdamaian sosial menjadi kunci utama bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Tanpa stabilitas politik yang terjaga, negara akan kesulitan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, penciptaan lapangan kerja, dan perkembangan ekonomi yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga kebijakan yang berbasis pada hukum yang adil dan transparan, serta berfokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif.
Keunggulan Kompetitif
Sebagai bagian dari strategi pembangunan Indonesia, transformasi struktural ekonomi yang beralih dari ketergantungan pada sumber daya alam mentah menuju industri manufaktur yang bernilai tambah tak bisa dipungkiri. Indonesia harus mampu mengembangkan keunggulan kompetitif berbasis keunggulan komparatif, seperti sektor agro-maritim, yang memiliki potensi luar biasa untuk mendukung ekonomi yang tangguh. Di samping itu, pengembangan ekonomi digital, ekonomi biru, dan ekonomi hijau yang berbasis pada prinsip-prinsip Pancasila harus menjadi bagian dari transformasi ekonomi Indonesia.
Dalam pandangannya, Tokoh Nelayan Nasional kelahiran Gebang Timur Cirebon ini pun mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan Indonesia Emas 2045 tidak hanya bergantung pada kebijakan yang bijaksana, tetapi juga pada kepemimpinan yang kompeten dan visioner. Kepemimpinan yang cerdas, jujur, amanah, serta memiliki integritas tinggi akan memastikan bahwa arah pembangunan tetap pada jalur yang benar. Dengan dukungan dari pemimpin yang kuat, masyarakat Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik, mewujudkan kesejahteraan yang merata, dan menjaga kedaulatan negara.
Sistem Pendidikan Berkualitas
Bagi Menteri KKP di Era Gus Dur dan Megawati ini, ciri negara yang berhasil itu memiliki sistem pendidikan berkualitas tinggi yang mampu menciptakan tenaga kerja yang produktif, terampil, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia yang menjadi pondasi bagi kemajuan suatu bangsa.
Sistem pendidikan Indonesia perlu memperkuat kualitas pengajaran di semua jenjang, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, agar mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global.
Di penghujung paparan akademis, Prof. Rokhmin menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju dengan sistem yang berkelanjutan, melalui kolaborasi antara sektor pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong kemajuan ekonomi, serta menjaga kelestarian alam dan kedaulatan sumber daya alam Indonesia. Dengan langkah yang tepat, Indonesia bisa mencapai tujuannya menjadi negara yang mandiri dan berkelanjutan pada tahun 2045, sesuai dengan cita-cita Indonesia Emas.