Monitorday.com – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia Islam (ICESCO) telah memasukkan keffiyeh Palestina ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda.
Kementerian Kebudayaan Palestina mengumumkan pengakuan resmi tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Nasional Keffiyeh.
Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina, Emad Hamdan, menyatakan bahwa keffiyeh adalah simbol identitas nasional Palestina.
Ia menegaskan bahwa keffiyeh mencerminkan solidaritas masyarakat Palestina selama perjuangan panjang untuk merdeka.
Hari Nasional Keffiyeh, yang diperkenalkan pada 2015, dirayakan dengan siswa dan guru mengenakan keffiyeh serta mengibarkan bendera Palestina.
Keffiyeh adalah kain persegi bersulam garis hitam berpotongan yang tradisionalnya dikenakan sebagai penutup kepala pria.
Akar historis keffiyeh dimulai dari Pemberontakan Arab tahun 1936 melawan pemerintahan kolonial Inggris di Palestina.
Saat itu, para pemimpin revolusioner mengenakan keffiyeh untuk mendorong masyarakat memakainya sebagai simbol persatuan.
Langkah ini juga bertujuan mengaburkan identitas para pejuang kemerdekaan dari pihak kolonial.
Kini, keffiyeh tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga perlawanan terhadap penindasan.
Sejak agresi ‘Israel’ ke Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, keffiyeh semakin banyak dikenakan sebagai simbol solidaritas global.
Para demonstran di berbagai negara menggunakan keffiyeh untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.
Keffiyeh telah melampaui fungsinya sebagai aksesori, menjadi lambang perjuangan melawan penjajahan.
Palestina memanfaatkan keffiyeh untuk mengingatkan dunia akan hak-hak mereka yang terus diperjuangkan.
Pengakuan dari ICESCO memperkuat posisi keffiyeh sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Hal ini juga menjadi bukti pentingnya simbol ini dalam mempertahankan identitas dan semangat perjuangan rakyat Palestina.