Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dibangun di Kalimantan Timur dapat menjadi pelopor dalam proses transisi energi dari fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT). Hal ini disampaikan oleh pengamat ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti.
Yayan mengatakan bahwa IKN bisa menggunakan ekonomi sirkular (recycling economy) untuk memanfaatkan sumber-sumber EBT yang tersedia di wilayah tersebut.
“Karena kita bisa menggunakan ekonomi sirkular (recycling economy),” ujar Yayan di Jakarta, Rabu (17/1).
Menurut Yayan, sumber energi untuk listrik di IKN harus sepenuhnya tidak bergantung pada pembangkit konvensional. Dengan demikian, pembangkit listrik di wilayah IKN betul-betul independen atau di luar dari sistem pembangkit konvensional.
“Ketika pembangkit independen ini siap, maka sumber energinya bisa dari Matahari, mengingat wilayah Kalimantan Timur dekat khatulistiwa dan ini bisa menjadi potensi. Saya kira infrastrukturnya juga sudah bisa, baik sisi hardware maupun software-nya. Kemudian, untuk bangunan IKN juga bisa dengan mengadopsi bangunan cerdas atau smart building, sehingga bisa lebih menghemat energi,” kata Yayan.
Selain pembangkit listrik tenaga surya, IKN juga bisa memanfaatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagai sumber energi alternatif mengingat ada banyak sungai di wilayah IKN.
Sumber energi di IKN juga bisa menggunakan biomassa di mana feedstock-nya dari residu minyak sawit. Biodiesel seperti B30 atau B40 dari minyak sawit juga bisa menjadi bahan bakar ramah lingkungan bagi transportasi di IKN. Sumber energi terbarukan lainnya yang bisa diadopsi di IKN yakni biogas yang berasal dari limbah dan juga lainnya.
“Apakah itu dimungkinkan menjadi suatu ekonomi sirkular? Bisa, kalau sektor-sektor tadi atau investasi energi ramah lingkungan dapat digerakkan dengan baik, maka bisa meningkatkan kebutuhan, selain di sektor pembangkit dan juga untuk kebutuhan bagi feedstock-nya,” ujar Yayan.
Bahan bakunya ini, lanjut dia, tentunya dapat menciptakan lapangan kerja karena membutuhkan kontribusi dari para petani sawit sebagai pemasok utama sawit dan masyarakat di sekitar IKN sebagai tenaga kerja yang menjadi operator sehingga itu dapat menciptakan green jobs di IKN.
Melalui penerapan sumber-sumber EBT tersebut selain membuat wilayah IKN dan sekitarnya menjadi bersih serta ramah lingkungan, juga lebih inklusif dan meningkatkan dampak positif beruntun khusus di IKN dan wilayah sekitarnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, strategi penyediaan energi dirancang untuk memenuhi target net zero emission pada key performance index (KPI).
Strategi energinya dirancang secara bertahap untuk mendukung proyeksi pertumbuhan populasi dari Ibu Kota Nusantara.
KPI dalam penyediaan tenaga listrik adalah instalasi kapasitas energi terbarukan untuk memenuhi 100 persen kebutuhan energi Ibu Kota Nusantara pada 2045.