Monitorday.com – Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menegaskan pentingnya implementasi megatren digitalisasi dan transisi hijau dalam mewujudkan Visi ASEAN 2045 sebagai kawasan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
Dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada Rabu (28/02/2024), Edi mengatakan bahwa untuk mencapai Visi ASEAN 2045, diperlukan strategi yang mengatasi gangguan di masa depan, mengembangkan sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi, serta merangkul megatren seperti digitalisasi dan transisi hijau.
“ASEAN menghadapi berbagai tantangan multidimensi seperti ketegangan geo-politik dan geo-ekonomi, teknologi hijau, kecerdasan buatan, populasi yang menua, dan krisis iklim,” ujarnya.
Edi menyampaikan tiga usulan terkait penyusunan Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN (AEC Strategic Plan) 2026-2030 dalam pertemuan ke-45 Gugus Tugas ASEAN untuk Integrasi Ekonomi (HLTF-EI) di Vang Vieng, Laos.
Usulan tersebut mencakup penguatan ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, revitalisasi sektor prioritas ASEAN, serta uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor transformasi digital dan teknologi.
Edi menekankan perlunya platform untuk meningkatkan sinergi dan mengidentifikasi tindakan dan kolaborasi bersama antara ketiga pilar ASEAN. Ia juga menyoroti kebutuhan akan revitalisasi sektor prioritas ASEAN untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Edi menyatakan bahwa uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor transformasi digital dan teknologi perlu dilaksanakan untuk melihat efektivitas dan efisiensi mekanisme tersebut sebelum diimplementasikan secara luas ke sektor lainnya.