Connect with us

News

Indonesia Gandeng ADB Untuk Tingkatkan Produksi Udang Nasional

Tubagus F Madroi

Published

on

Kementerian Kelautan dan Perikanan Gandeng Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan produktivitas udang nasional melalui Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP). Jalinan kerja sama tersebut diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas udang nasional sehingga memiliki daya saing di pasar global.

“Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Sakti Wahyu Trenggono selalu mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan agar pinjaman luar negeri seperti dari ADB ini harus dikelola dengan baik dan selalu dihitung dengan pendekatan scientific based, agar anak cucu kita nanti bisa menikmati peningkatan infrastruktur, dalam hal ini pembangunan budidaya udang,” tegas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu saat membuka acara Kick Off Meeting of Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP) and Workshop on Harmonization of Testing Methodology Laboratory Management, Operation Disease Surveillance and Monitoring di Jakarta.

Dirjen Tebe menjelaskan udang masih merupakan komoditas yang mendominasi total ekspor di sektor perikanan Indonesia. Berdasarkan data, KKP mencatat nilai ekspor udang mencapai 2,16 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau berkontribusi 34,57% dari nilai ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2022. Di tahun yang sama, capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton (Satu Data 2022), naik 15% dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya udang memiliki potensi pengembangan, baik secara produksi maupun pemanfaatan lahan secara optimal.

“Melalui dukungan dari semua pihak, Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait, kami optimis pinjaman ADB senilai kurang lebih Rp1,348 triliun dalam jangka waktu hingga Desember 2027, nanti bisa terselesaikan,” jelas Dirjen Tebe.

Dengan pinjaman senilai Rp1,348 triliun, Dirjen Tebe menjelaskan melalui proyek IISAP adalah untuk peningkatan infrastruktur budidaya udang. Secara detail dan terperinci yaitu pembangunan pusat produksi induk dan benih atau Broodstock Center, pembangunan laboratorium kesehatan ikan, pembangunan tambak di lahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, pembangunan tambak udang berbasis kawasan, dan pembangunan tambak udang di masyarakat.

Berdasarkan data dari 300.501 Ha tambak udang di Indonesia, 247.803 Ha atau 82 persennya adalah tambak tradisional. Sisanya 15 persen tambak semi intensif, dan 3 persen tambak yang intensif.

“Berharap melalui dukungan ADB ini dapat meningkatkan infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan produktivitas budidaya udang yang terintegrasi, berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta dapat dinikmati anak cucu kita nantinya. Dan tentunya target peningkatan ekspor udang pada tahun 2024 dapat tercapai,” tandas Dirjen Tebe.

Perwakilan Asian Development Bank (ADB) Indonesia, Eric Quincieu mengungkapkan hal yang sama target dari proyek IISAP ini bakal tercapai. Pasalnya Indonesia merupakan pemain kunci dalam pasar udang global, menempati peringkat lima besar produsen udang dunia dengan pangsa pasar global sebesar 8,7 persen dan pasar ekspor di Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

Eric juga meyakini proyek IISAP ini dapat memperkenalkan budidaya berkelanjutan yang mendukung rencana aksi Healthy Oceans and Sustainable Blue Economy. Tentunya hasilnya nanti industri perikanan budidaya di Indonesia dapat berkontrubusi terhadap peningkatan perekonomian nasional, produktivitas, profitabilitas, dan kelestarian lingkungan budidaya udang. Adapun rencana lokasi program IISAP akan dibangun di 7 Provinsi yaitu Aceh, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan.

“ADB berkomitmen dari proyek IISAP akan meningkatkan akses bagi pembudidaya, baik input produksi, pasar, dan ketertelusuran melalui investasi dalam infrastruktur adaptif iklim, peningkatan kapasitas, dan penguatan rantai nilai. Selain itu juga akan memfasilitasi transfer pengetahuan dalam produksi benih udang berkualitas dan mengurangi ketergantungan induk dan benih impor,” jelas Eric.

Sementara Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Vivi Yulaswati mengungkapkan melalui proyek IISAP ini dapat menumbuhkan nilai tambah atau added value dalam berbagai kegiatan budidaya udang di Indonesia yang tentunya akan meningkatkan kualitas, berdaya saing di pasar global secara berkelanjutan. Selain itu dapat menghasilkan model percontohan yang dapat diduplikasi di berbagai daerah lainnya dan tentunya terjadi transfer knowledge serta penyerapan tenaga kerja dan menambah devisa negara.

“Proyek ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 yaitu antara lain diharapkan mampu memperkuat sarana dan prasarana seperti broodstock dengan tujuan menekan importasi, mengembangkan laboratorium perikanan, merevitalisasi tambak masyarakat lengkap dengan IPAL, dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha budidaya masyarakat dan menambah nilai tambah dari produksi udangnya,” jelas Vivi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News10 hours ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News10 hours ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment11 hours ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas11 hours ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima

Sportechment13 hours ago

Kenapa Mobil Hybrid Tak Diberi Intensif? Ini Alasan Kemenkeu

Ruang Sujud14 hours ago

Islamofobia Meningkat, Muslim Inggris Banyak Yang Ingin Pindah

News14 hours ago

Resmi Jadi Ketua KPK, Intip Profil Singkat Setyo Budiyanto

Logistik17 hours ago

Sumbangsih Nyata PT KAI untuk Ribuan Putra-Putri TNI/Polri, Apa Saja?

Ruang Sujud17 hours ago

Resah Karena Ujian Hidup, Begini Nasehat Ustadz Adi Hidayat

News18 hours ago

Budi Gunawan: 97 Ribu Anggota TNI-Polri Diduga Main Judi Online

Logistik18 hours ago

Transformasi Pelindo Dukung Biaya Logistik Kompetitif

News18 hours ago

Pesona Peci Hitam: Gaya Diplomasi Unik Presiden Prabowo di Kancah Internasional

Ruang Sujud20 hours ago

Terjadi Lagi! Amerika Serikat Veto Penolakan Gencatan Senjata Di Gaza

Ruang Sujud23 hours ago

Terjadi Penjarahan Makanan Untuk Pengungsi, Hamas Ambil Langkah Ini

News1 day ago

Siap-siap! Mendikdasmen Bakal Tempatkan Guru PPPK di Sekolah Swasta

Sportechment1 day ago

Duduki Posisi 4 Klasemen Sementara, Brasil Optimis Lolos ke Piala Dunia 2026

Sportechment1 day ago

Deretan Pemenang Piala Citra FFI 2024, “JESEDEF” Borong 6 Piala

Sportechment1 day ago

Berkat Film Ini Nirina Zubir Sabet Piala Citra 2024 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik

Sportechment1 day ago

Ivar Jenner Sebut 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Berkarier di Eropa

Sportechment2 days ago

Diundang Raffi Ahmad ke Andara, Nathan Tjoe A-On Ajak Rafathar Main Bola