Monitorday.com – Kepala Center of Digital Economy and Small and Micro Enterprises (SMEs) INDEF, Eisha Maghfiruha, menegaskan bahwa peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM) sangat penting untuk memperkuat daya saing Indonesia.
Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Senin (27/5) Eisha menjelaskan bahwa keterampilan pekerja, terutama dalam penggunaan teknologi dan peralatan modal, merupakan kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif.
Eisha juga menekankan pentingnya pendidikan tinggi dalam membentuk SDM yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Menurutnya, tenaga kerja yang terampil sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan berbagai sumber daya baru seperti ekonomi hijau, teknologi dan inovasi, ekonomi digital, serta energi terbarukan, demi meningkatkan daya saing bangsa.
Sementara itu, ekonom Universitas Paramadina, Handi Risza, mengungkapkan bahwa hanya 6-7 persen warga Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
Kondisi ini membuat kualitas SDM Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Handi mencatat bahwa berdasarkan Human Capital Index yang dirilis oleh Bank Dunia, indeks sumber daya manusia di Singapura, Malaysia, dan Thailand jauh di atas Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, Handi menekankan pentingnya pembangunan SDM yang optimal sejalan dengan pengembangan sektor industri, pertanian, dan sektor lainnya.
Ia menyebut bahwa proses pembangunan harus dilakukan secara paralel, mulai dari penguatan SDM hingga pendalaman industri dan sektor pertanian.
Handi juga menyoroti bahwa pada masa pemerintahan Presiden B. J. Habibie, Indonesia pernah menerapkan strategi pembangunan yang mirip dengan Jepang, Korea Selatan, dan China, yang berfokus pada pengembangan SDM.
Namun, ia mengakui bahwa masalah utama di Indonesia adalah kurangnya konsistensi dan kontinuitas kebijakan.
“Konsistensi kebijakan sangat penting untuk mendukung kesuksesan pembangunan SDM nasional,” ujar Handi, seraya menyarankan agar kebijakan pengembangan SDM nasional dirancang untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.