Monitorday.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki 1,4 juta pelaut yang tersebar di berbagai negara, menjadikannya salah satu dari lima negara dengan jumlah pelaut terbanyak di dunia.
“Dalam upaya menjaga kejayaan pelaut Indonesia, langkah-langkah konkret seperti investasi pendidikan, pelatihan, dan kepatuhan terhadap standar internasional perlu kita tegakkan bersama-sama secara aktif,” ujar Kepala Subdirektorat Kepelautan Kemenhub, Capt. Maltus Jackline Kapistrano, dalam keterangannya, Senin (20/5).
Saat membuka Bimbingan Teknis Pengawasan Penyelenggaraan Diklat Kepelautan di Bogor, Jawa Barat, Maltus menekankan bahwa pelaut adalah individu dengan kualifikasi keahlian atau keterampilan sebagai awak kapal.
Pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi bagi pelaut diatur dalam konvensi internasional Standar Pelatihan, Sertifikasi, dan Pengawasan untuk Pelaut (STCW) 1978 yang telah diamandemen pada 2010, dan diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 1986.
Maltus menekankan peran vital pendidikan dan pelatihan kepelautan dalam mendukung posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan kontribusi besar terhadap industri maritim global.
Saat ini, terdapat 101 lembaga diklat kepelautan di Indonesia yang terdiri dari sekolah tinggi, politeknik, akademi, SMK, dan pusat pelatihan. Lembaga-lembaga ini memainkan peran penting dalam membentuk etika dan etos kerja pelaut Indonesia yang diakui secara global.
Untuk memastikan kualitas pendidikan dan pelatihan, Kemenhub melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan terus melakukan pembinaan dan pengawasan melalui audit surveilans terhadap delapan standar penyelenggaraan diklat kepelautan.
Maltus mengajak semua pihak untuk berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada para pelaut, karena mereka adalah tulang punggung industri maritim dan keberhasilan mereka adalah kunci kejayaan maritim Indonesia.
Kegiatan Bimbingan Teknis ini diikuti oleh 102 peserta dari lembaga diklat kepelautan yang telah mendapatkan pengesahan, dengan materi yang disampaikan oleh enam narasumber dari berbagai instansi Kementerian Perhubungan, asosiasi, dan serikat pekerja.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas dan kepatuhan lembaga diklat kepelautan di Indonesia serta mendukung kejayaan maritim Indonesia,” tutup Maltus.