News
Indonesia Siap Jadi Pemain Utama di Era AI
Published
3 months agoon
Monitorday.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama di era kecerdasan artifisial (AI).
Hal ini disampaikan dalam pidato pembukaannya pada acara Sarasehan Nasional: Peluncuran AI Transformation Policy Manifesto yang digelar secara virtual, Selasa (20/8).
“Indonesia saat ini menempati peringkat keenam dunia dalam jumlah startup, dengan total 2.646 startup, termasuk 15 Unicorn dan 2 Decacorn. Ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk berperan besar di era AI,” kata Airlangga.
Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar potensial bagi industri AI. Laporan Datareportal 2023 mencatat ada 212 juta pengguna internet di Indonesia dengan penetrasi sebesar 77 persen, 167 juta pengguna media sosial, dan 353 juta sambungan seluler aktif.
Airlangga menjelaskan bahwa pemanfaatan AI di Indonesia diproyeksikan akan berkontribusi terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 12 persen, setara dengan 366 miliar dolar AS pada tahun 2030.
Namun, meski adopsi AI secara global telah mencapai 56 persen, dan generative AI diprediksi akan berkontribusi hingga 4,4 triliun dolar AS per tahun pada ekonomi global, Indonesia masih berada di peringkat 46 dari 62 negara dalam Global AI Index 2023.
Airlangga menegaskan bahwa Indonesia perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur digital untuk mengatasi tantangan dalam pengembangan AI.
Salah satu tantangan utama adalah ketidakmerataan akses internet, terutama di luar Pulau Jawa, dengan kecepatan rata-rata broadband Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah membangun infrastruktur digital seperti jaringan fiber optik Palapa Ring sepanjang 12.100 km, menara BTS di 1.600 titik, dan satelit multifungsi Satria-1. Pusat data juga akan dibangun di Batam, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Jabodetabek.
Airlangga juga menyebutkan bahwa Indonesia akan membutuhkan 9 juta pekerja IT terampil hingga tahun 2030. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai inisiatif, seperti “Program Literasi Digital Nasional Indonesia Makin Cakap Digital.”
Program-program pelatihan akan difokuskan pada teknologi terkini seperti Big Data Analysis, Cybersecurity, Internet of Things, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, Machine Learning, Programming Coding, dan Digital Entrepreneurship. Kerja sama dengan universitas dan perusahaan, baik nasional maupun internasional, akan terus ditingkatkan.
Pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 sebagai pedoman untuk pengembangan teknologi AI di Indonesia.
Selain itu, Strategi Nasional Ekonomi Digital yang diluncurkan pada Desember lalu juga berfokus pada riset, inovasi, dan pengembangan ekosistem AI.
Airlangga juga menekankan pentingnya anggaran tematik “Pembangunan Infrastruktur dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi” dalam RAPBN 2025 yang mencapai Rp400,3 triliun, untuk mendukung transformasi digital dan pengembangan AI di Indonesia.
Fokus anggaran ini termasuk penyediaan akses internet di 36.830 lokasi layanan publik dan operasional satelit multifungsi SATRIA-1.
Di akhir pidatonya, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada Bisnis Indonesia Group dan ELSAM atas penyelenggaraan acara yang mendukung upaya pemerintah dalam memanfaatkan AI untuk kepentingan masyarakat.