Dalam pertemuan bilateral yang digelar di Istana Kepresidenan Hanoi, Vietnam, pada hari Jumat, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Vietnam Vo Van Thuong menyatakan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang.
Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi yang terjadi antara kedua negara, baik dari perusahaan besar maupun unicorn Indonesia yang telah menanamkan modalnya di Vietnam secara signifikan.
“Saya yakin mereka akan diberikan kemudahan dan perlindungan yang baik, dan saya mendorong perusahaan Vietnam untuk memperkuat investasi-nya di Indonesia,” dalam konferensi pers bersama di Hanoi, Jumat (12/1).
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa kedua negara telah sepakat untuk memperkuat kerja sama ketahanan pangan, baik di sektor pertanian maupun perikanan.
“Kita sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertanian dan perikanan di mana penandatanganan MoU kerja sama perikanan adalah momentum besar untuk mendorong kolaborasi dan investasi di bidang ini,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik kerja sama di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi untuk mendorong kemajuan industri digital kedua negara.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk bekerja sama di bidang ekosistem mobil listrik dan baterai, serta transisi energi.
“Saya menyambut baik komitmen investasi VinFast untuk membangun ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. Kita juga sepakat memajukan kerja sama di bidang transisi energi dan ekonomi digital untuk mendorong kemakmuran rakyat dan kawasan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa Indonesia dan Vietnam berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Indonesia dan Vietnam sepakat untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan melalui implementasi konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan dukungan terhadap keketuaan Laos di ASEAN,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden didampingi oleh beberapa pejabat dalam pertemuan tersebut, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi.