Monitorday.com – Kelompok Houthi Yaman mengumumkan rencana untuk mengurangi operasi lautnya pada Ahad.
Mereka mengancam akan mengintensifkan serangan kembali jika ‘Israel’ melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Houthi menyatakan bahwa serangan akan dibatasi hanya pada kapal-kapal yang terkait dengan ‘Israel’.
Mereka juga mengumumkan bahwa sanksi terhadap kapal lain yang ditargetkan sejak November 2023 akan dihentikan.
Houthi, yang telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Yaman, mulai menyerang kapal perang AS sejak Januari tahun lalu.
Serangan tersebut sebagai respons terhadap operasi militer AS dan Inggris yang meningkat di Yaman.
Kelompok ini juga menargetkan beberapa kapal induk AS, termasuk USS Abraham Lincoln dan USS Harry Truman.
Operasi terhadap kapal berbendera Israel akan dihentikan setelah semua fase gencatan senjata di Jalur Gaza dilaksanakan.
Houthi memperingatkan bahwa jika terjadi agresi, sanksi akan diberlakukan kembali terhadap negara agresor.
Mereka menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut akan segera diumumkan jika diterapkan.
Kelompok bersenjata yang didukung Iran ini telah menyerang lebih dari 100 kapal komersial yang terkait dengan ‘Israel’.
Pada November 2023, mereka berhasil merebut kapal Galaxy Leader yang terkait dengan ‘Israel’.
Awak kapal tersebut masih ditahan di Yaman.
Selain operasi maritim, Houthi juga melakukan serangan drone dan rudal ke Tel Aviv dan lokasi lain di ‘Israel’.
Serangan ini memicu balasan dari pihak ‘Israel’ ke Sanaa.
Houthi Yaman berkomitmen untuk melanjutkan operasinya hingga perang di Gaza berakhir.