Monitorday.com – Pada Muharram terdapat puasa sunnah yang dianjurkan, salah satunya puasa Asyura.
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan dan dikerjakan pada 10 Muharram.
Sejarah hari Asyura dijelaskan dalam hadits dari Abdullah bin Abbas RA.
Nabi SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura.
Orang-orang Yahudi menjelaskan bahwa hari Asyura adalah hari baik karena Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya.
Nabi Musa AS berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.
Nabi SAW bersabda bahwa beliau lebih berhak mengikuti Musa dari pada orang-orang Yahudi.
Nabi SAW kemudian berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umatnya untuk melakukannya.
Puasa Asyura hukumnya sunnah dan memiliki kedudukan istimewa setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa di hari Asyura sebelum puasa Ramadhan diwajibkan.
Fadilah puasa Asyura di antaranya adalah menghapus dosa setahun yang lalu.
Nabi SAW ditanya mengenai keutamaan puasa Asyura dan menjawab bahwa puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.
Puasa Asyura adalah amalan yang selalu dikerjakan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menjaga puasa Asyura karena keutamaannya dibandingkan hari lain kecuali bulan Ramadhan.
Puasa Asyura merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Orang-orang Yahudi menyatakan hari Asyura sebagai hari baik karena Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh-musuh mereka.
Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau lebih layak dengan Nabi Musa daripada orang Yahudi sehingga beliau berpuasa pada hari Asyura.