Monitorday.com – Ain adalah penyakit yang hanya bisa dirasakan dampaknya.
Hadits menjelaskan dampak dan cara menghindari penyakit ini.
Secara bahasa, ain berasal dari kata ana ya’inu yang berarti menatap dengan mata.
Ain terjadi karena pengaruh pandangan mata yang disertai rasa iri atau takjub.
Menurut Ibnu Hajar, ain adalah pandangan hasad yang bisa menimbulkan bahaya.
Ada dua jenis ain, yaitu ain insi dari manusia dan ain jinni dari jin.
Penyakit ain itu nyata meskipun sulit diterima logika.
Rasulullah SAW bersabda bahwa pengaruh ain itu nyata.
Ruqyah dianjurkan untuk orang yang terkena ain.
Nabi SAW memerintahkan Asma binti Umais untuk meruqyah anak-anaknya yang terkena ain.
Nabi SAW juga memerintahkan ruqyah untuk anak perempuan Ummu Salamah yang terkena ain.
Pelaku ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu air bekas wudhu diguyurkan kepada yang terkena ain.
Tanda-tanda terkena ain salah satunya adalah tangisan bayi yang tidak wajar.
Bayi yang terkena ain juga mungkin mengalami kejang tanpa sebab jelas dan enggan menyusu.
Rasulullah SAW menganjurkan ruqyah bagi bayi yang menangis karena ain.
Doa agar terhindar dari ain diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Hasan dan Husain.
Doa ini memohon perlindungan Allah dari setan, binatang berbahaya, dan ain yang mencela.
Doa ini berbunyi “U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.”
Jika doa dibacakan untuk perempuan, lafaznya menjadi u’iidzuki.
Ain adalah penyakit yang nyata, dan cara melindungi diri darinya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.