Monitorday.com – Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang syahid, menjadi topik perbincangan di media sosial setelah berita mengenai hasil otopsinya beredar.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa Sinwar tidak mengonsumsi makanan selama 72 jam terakhir sebelum syahid.
Laporan surat kabar Israel Hayom mengonfirmasi bahwa Sinwar tidak makan apapun dalam 72 jam terakhir sebelum kematiannya.
Fakta ini meruntuhkan tuduhan ‘Israel’ yang menyebut Sinwar memonopoli bantuan kemanusiaan di Gaza.
Pada 17 Oktober 2024, berita tentang kematian Sinwar mengejutkan dunia.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh media ‘Israel’ dan dikonfirmasi oleh Hamas sehari kemudian.
‘Israel’ membagikan momen terakhir Sinwar, menunjukkan ia melemparkan tongkat ke arah drone yang merekamnya.
Al Jazeera melaporkan bahwa Sinwar syahid dalam pertempuran melawan tentara Israel di Gaza.
Ia gugur di sebuah rumah di lingkungan Tal as-Sultan saat berhadapan dengan pasukan ‘Israel.’
Kematian Sinwar menepis tuduhan bahwa ia bersembunyi di terowongan bawah tanah.
Laporan ini memicu perdebatan di sosial media, terutama di platform X.
Media Quds News Network juga mengangkat laporan mengenai hasil otopsi Sinwar.
Para pendukung Sinwar memuji keteguhan dan keberaniannya hingga akhir hidupnya.
Media Israel dan Quds News Network terus membagikan berita mengenai detik-detik akhir Sinwar.
Perlawanan terakhir Sinwar diabadikan oleh drone yang melintas di atas lokasi pertempuran.
Kematiannya menjadi simbol bagi pendukungnya di tengah konflik yang masih berlangsung.