Monitorday.com – Mezquita de Cordoba atau Masjid Agung Cordoba adalah masjid megah di Cordoba, Spanyol.
Masjid ini dibangun atas perintah Abdurrahman Al-Dakhil pada tahun 784-785 M.
Menurut buku Jejak-Jejak Islam, masjid ini dibangun sebagai bentuk rasa syukur atas kemakmuran negara.
Selain itu, masjid ini dibangun untuk mengimbangi kemegahan Masjid Umawi di Damaskus.
Masjid ini memiliki peran penting dalam membentuk budaya dan agama Islam serta Kristen di Andalusia.
Dalam buku Sejarah Klasik Islam, Andalusia masuk dalam kekuasaan Dinasti Bani Umayyah sejak Thariq bin Ziyad mengalahkan pasukan Spanyol pada 711 M.
Menurut buku Islam dalam Narasi Sejarah dan Peradaban, Masjid Cordoba awalnya sangat indah namun kemudian dialihfungsikan menjadi gereja.
Menurut Mark Nayler, sebelum menjadi masjid, situs ini awalnya adalah rumah bagi sebuah kuil Romawi dan kemudian Gereja Visigoth.
Pada tahun 711 M, bangunan Visigoth dibagi menjadi dua bagian untuk tempat ibadah umat Kristen dan Islam.
Masjid Cordoba dibangun atas inisiatif dari Abdurrahman Al-Dakhil pada tahun 784 M dengan panjang 65 meter dan lebar 75 meter.
Penyempurnaan Masjid Cordoba dilanjutkan oleh generasi penerus Abdurrahman.
Hisyam Al-Ridha, putra Abdurrahman, menyelesaikan pembangunan di bangunan utama dan menara masjid.
Al-Hakam I membangun dua serambi besar pada arah kiblat.
Abdurrahman II menambahkan ruangan besar dan 200 tiang bergaya hypostyle.
Abdullah membangun arcade dengan atap lengkung sebagai penghubung antara mihrab dan istana.
Abdurrahman III mengganti menara dengan menara baru setinggi 34 meter berbentuk persegi.