Monitorday.com – Shalahuddin Al-Ayyubi sangat menghormati kekhalifahan Abbasiyah.
Penghormatan Shalahuddin berasal dari keyakinannya akan kewajiban menaati khalifah Abbasiyah.
Al-Qadhi Al-Fadhil mengirim surat kepada Khalifah Ahmad An-Nasr Lidinillah setelah Shalahuddin menguasai Aleppo.
Dalam surat itu disebutkan tiga tujuan utama Shalahuddin: berjihad, menahan diri dari menzalimi, dan menaati khalifah.
Shalahuddin tidak berperang untuk kehidupan lebih nyaman, melainkan untuk mencapai tujuan-tujuan wajib.
Hubungan antara Dinasti Ayyubiyah dan Kekhalifahan Abbasiyah merupakan simbiosis mutualisme.
Dinasti Ayyubiyah menghidupkan kembali pengaruh Abbasiyah di wilayah Timur Islam.
Setelah mengakhiri Dinasti Fatimiyah di Mesir, Dinasti Ayyubiyah menaklukkan Yaman.
Khutbah untuk Abbasiyah disampaikan di mimbar-mimbar Yaman.
Dinasti Ayyubiyah memperluas pengaruhnya hingga Tanah Suci, Makkah dan Madinah.
Hal ini memperkuat pengaruh spiritual Abbasiyah sebagai pelindung dua kota suci.
Dinasti Ayyubiyah berusaha merebut wilayah Barat Islam dari Dinasti Muwahidun untuk Abbasiyah.
Hubungan Shalahuddin dengan Abbasiyah selalu baik, meskipun terkadang meredup.
Shalahuddin menjabat sebagai wazir Fatimiyah sebelum menyingkirkan kekuasaan Fatimiyah di Mesir.
Setelah serangan Tentara Salib, Shalahuddin meminta dukungan dari Khalifah Abbasiyah.
Khalifah Abbasiyah memberi Shalahuddin dukungan finansial dan tentara.
Kekhalifahan Abbasiyah juga memberikan jaringan mata-mata untuk melawan Tentara Salib.
Pasukan Hasyasyin merupakan ancaman bagi Sunni dan bersekutu dengan Tentara Salib.
Hasyasyin berhasil membunuh beberapa tokoh Sunni, termasuk dari Abbasiyah.
Pembebasan Baitul Maqdis menjadi bagian dari perjuangan Khilafah Islamiyyah.
Khilafah hukumnya adalah fardhu kifayah seperti jihad dan peradilan.
Pembebasan Baitul Maqdis pada masa Abbasiyah merupakan bukti pentingnya khilafah.
Islam memerlukan persatuan dalam bingkai Khilafah Islamiyyah untuk melawan kekuatan Barat.
Umat Islam harus terus mendukung Palestina melalui berbagai usaha, termasuk doa dan bantuan.
Syaikh Muhammad Ghazali menasihati untuk fokus pada posisi kebenaran dan kebatilan.