Monitorday.com – Pendiri Tarekat Syadziliyah, al-Imam Abu Hasan ‘Ali As-Syadzili, mengatakan bahwa setan sedih karena empat hal.
Pertama, saat seseorang berpikir tentang hal yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dan mengerjakannya.
Kedua, ketika seseorang berpikir tentang hal yang menjauhkannya dari Allah SWT dan kemudian menjauhinya.
Ketiga, saat seseorang merenungkan dosa-dosanya dan kemudian meminta ampun dan bersyukur.
Keempat, ketika seseorang merenungkan perbuatannya di masa lalu, lalu bersyukur dan memohon ampunan.
Pesan ini menunjukkan pentingnya pembersihan diri dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Mengingat Allah dalam segala keadaan membantu kita membersihkan hati.
Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring akan mendapat perlindungan dari azab neraka.
Melakukan zikir bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mendapatkan materi.
Orang yang hatinya disinari ketakwaan akan menjauhkan diri dari dosa.
Sebaliknya, orang yang terjebak dalam dosa akan menikmati dan terus melakukannya.
Kesombongan manusia di hadapan Allah SWT tercermin dalam perbuatan dosa yang terbuka.
Islam mengajarkan Muslimin untuk menutup aurat dan menjauhi kesombongan.
Orang yang bangga berbuat dosa membuat setan tertawa bangga.