Monitorday.com – Sistem penanggalan dalam Tahun Hijriyah dikenal dengan sebutan lain Kalender Islam.
Dalam satu tahun, terdapat 12 bulan yang diawali dengan Muharram.
Dalam kalender Islam, berikut urutan 12 bulan yang terdiri dari Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah.
Merangkum buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah oleh Ida Fitri Shohibah, dijelaskan bahwa orang Arab di masa lalu tidak memiliki kalender khusus yang bisa digunakan bersama.
Masyarakat Arab yang membuat kalender pertama kali adalah Ya’la bin Umayyah, seorang dari Yaman.
Di zaman dahulu, orang Arab memiliki kalender yang berbeda-beda dan tidak bisa satu dalam menentukan hitungan tahun.
Demikian juga setelah Islam datang, belum ada sistem penanggalan khusus yang digunakan.
Pada 10 tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah hingga Rasulullah SAW wafat pada 9 Juni 633 M, orang-orang Arab memiliki sebutan nama pada setiap tahunnya.
Setelah Rasulullah SAW wafat dan kepemimpinan digantikan para sahabat, barulah muncul ide pembuatan kalender Islam.
Sistem penanggalan ini adalah buah pemikiran Umar bin Khattab RA.
Berikut 3 hal yang menjadi sebab dibuatnya kalender Islam.
Surat dari Abu Musa Al-Asy’ari kepada Umar yang berisi “Surat-surat dari Anda datang kepada kami tanpa tanggal.”
Umar merasakan adanya masalah dengan ketiadaan tanggal pada setiap surat-surat yang masuk.
Ketika seseorang meminta kepada Umar untuk membuat kalender, yang saat itu Umar tidak tahu apa itu kalender dan dijelaskan bahwa kalender adalah untuk mengetahui ini bulan apa dan tanggal berapa.
Alasan ini yang kemudian membuat Umar RA menggelar musyawarah dengan mengumpulkan beberapa sahabat yang dipercaya untuk bermusyawarah.
Mereka merencanakan pembuatan kalender Islam.
Dalam musyawarah ini diputuskan hitungan untuk tahun pertama.
Akhirnya mendapatkan sebuah kesepakatan bahwa tahun yang dijadikan sebagai awal dari tahun Islam adalah peristiwa hijrahnya Nabi SAW dari Makkah ke Madinah.
Inilah yang membuat kalender Islam disebut sebagai kalender Hijriyah.
Merangkum buku Jam Hijriyah: Menguak Konsepsi Waktu dalam Islam oleh E. Darmawan Abdullah dijelaskan tempat atau letak awal hari dan awal tanggal dalam Islam berpusat di Kota Makkah.
Hal ini berdasar firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 96-96.
Ayat ini menegaskan sejarah bahwa rumah beribadah pertama yang dibangun itu, bertempat di Makkah.
Makkah juga menjadi kota pertama yang ada di dunia.
Dengan demikian, awal hari dalam kehidupan manusia di muka bumi ini adanya di kota Makkah.
Makkah menjadi awal mula terjadinya kehidupan, diawali dengan Nabi Adam AS dan keluarganya.
Dalam hadits dijelaskan pula bahwa Makkah adalah sentral waktu dan awal hari.
Dalam penanggalan Islam, awal hari penanggalan Islam tetap di Makkah, tidak akan pernah berubah atau bisa diubah oleh siapapun.
Pembuatan tatanan waktu yang Allah telah syariatkan, berlaku sepanjang masa.