Monitorday.com – Penjajah ‘Israel’ pada Kamis malam membombardir zona kemanusiaan di Gaza selatan, menewaskan sembilan orang termasuk kepala kepolisian dan wakilnya.
Kelompok penyelamat di Gaza melaporkan bahwa dua serangan ‘Israel’ di tempat lain menewaskan 14 warga Palestina.
Pasukan ‘Israel’ mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan di daerah Khan Younis, Gaza selatan, yang menargetkan wakil kepala polisi Hussam Shahwan.
Para penyelamat menyatakan bahwa Shahwan termasuk di antara 11 orang yang syahid dalam serangan tersebut, yang juga menewaskan komandan kepolisian, Mahmud Salah.
“Sebelas orang menjadi martir, termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, dan 15 orang terluka setelah pesawat penjajah mengebom sebuah tenda yang menampung para pengungsi di daerah Al Mawasi,” kata kelompok penyelamat.
Mahmud Bassal, juru bicara kelompok sipil, mengatakan bahwa dua perwira polisi senior termasuk di antara para korban tewas.
Tim penyelamat menemukan korban luka-luka tergeletak di tanah, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan dua orang perempuan yang menjadi martir.
Sekitar 10 tenda rusak akibat serangan, dan api yang tersebar terlihat di lokasi.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengutuk pembunuhan dua perwira senior polisi yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan.
Kemendagri menuduh penjajah ‘Israel’ menyebarkan kekacauan dan memperburuk penderitaan di Gaza dengan serangan tersebut.
“Pasukan polisi adalah pasukan perlindungan sipil yang bekerja untuk memberikan layanan kepada warga,” kata pernyataan kementerian itu.
Perang genosida yang diluncurkan ‘Israel’ telah menghancurkan infrastruktur dan institusi pemerintah di Gaza.
Lembaga kemanusiaan memperingatkan akan hancurnya tatanan sosial di Gaza akibat serangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa Salah telah mengabdi selama 30 tahun di kepolisian dan diangkat sebagai kepala polisi enam tahun lalu.
Di tempat lain di Gaza, badan pertahanan sipil melaporkan bahwa serangan di Jabalia, di bagian utara, menewaskan sedikitnya 10 orang.
Serangan ini terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan ‘Israel’ Israel Katz mengancam akan mengintensifkan serangan ke Gaza.